Stunting Kabupaten Sorong
Input Data Stunting di Sorong Kini Wajib Melalui Web Stunting, Admin Harus Paham Alur
Sistem yang digunakan pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, sehingga PD dan distrik diminta segera menyesuaikan.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Plt Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Sorong Elisa Ulimpa menegaskan, bahwa pihaknya berperan sebagai koordinator utama dalam penyusunan perencanaan penanganan stunting di wilayahnya.
Baca juga: Yunus Blesia Juarai Kontes Sapi Kabupaten Sorong, Ternak Dipelihara sejak Usia 2 Tahun
Menurut Elisa, saat ini input kegiatan dari masing-masing perangkat daerah (PD) difokuskan untuk perencanaan tahun 2026 dan dilakukan melalui platform Web Stunting.
“Kami arahkan agar seluruh dokumen perencanaan, mulai dari RKPD hingga RKA, diinput secara lengkap ke dalam Web Stunting. Tujuannya agar tidak terjadi perbedaan data antara satu pihak dengan yang lain,” ujarnya kepada TribunSorong.com, Jumat (18/7/2025).
Elisa menjelaskan bahwa sistem yang digunakan pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, sehingga PD dan distrik diminta segera menyesuaikan.
“Prosedurnya tetap sama, namun sistemnya berubah. Kini distrik diwajibkan untuk menginput lebih dulu sebelum PD,” jelasnya.
Baca juga: Pembekalan Pemuda Pelopor Kabupaten Sorong, Wabup Sutejo: Generasi Muda Agen Perubahan Pembangunan
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa setiap kegiatan yang direncanakan harus memiliki dasar hukum berupa Peraturan Daerah (Perda), serta selaras dengan visi dan misi Bupati Kabupaten Sorong dalam mendukung program Papua Cerdas dan Papua Sehat.
Setiap indikator yang tersedia dalam menu aplikasi Web Stunting juga harus diperhatikan secara cermat, agar sesuai dengan kebutuhan intervensi yang tepat terhadap masalah stunting.
Baca juga: 40 Kelompok Tani di Kabupaten Sorong Ikuti Pelatihan Penguatan Kelembagaan, Prioritaskan Petani OAP
Elisa turut mengingatkan pentingnya peran admin dalam proses input data.
Ia menegaskan bahwa admin yang ditugaskan harus memahami proses perencanaan dengan baik.
“Kalau admin bukan dari kasubag perencanaan, kami khawatir akan terjadi ketidaksesuaian data. Karena itu, kami minta agar admin selalu bekerja sama dengan kasubag perencanaan dan mengikuti seluruh tahapan perencanaan mulai dari RKPD hingga tahap berikutnya,” pungkas Elisa. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.