Stunting di Kota Sorong
Tiga Program Kolaboratif Pemkot Sorong untuk Menekan Angka Sunting
Pemkot Sorong menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG – Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
Penegasan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar di Gedung L Jitmau, Kamis (17/7/2025).
Baca juga: LPPD Kota Sorong Mantapkan Persiapan Ikut 5 Lomba di Ajang Pesparawi Nasional 2026
Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Sorong Saul Erens Solossa menyebut stunting sebagai persoalan kompleks yang tidak bisa diselesaikan oleh satu instansi saja.
“Teman-teman dari cipta karya, dinas sosial, bappeda, hingga organisasi keagamaan harus turut ambil bagian,” tegas Saul.
Baca juga: LPPD Kota Sorong Siap Tempur sebagai Pasukan Sorgawi di Level Pesparawi Nasional 2026
Berdasarkan data tahun 2024, ungkap dia, angka prevalensi stunting di Kota Sorong turun dari 31 persen menjadi 29 persen.
Meski dinilai sebagai kemajuan, Saul menekankan perlunya kerja keras dan keterlibatan semua pihak untuk mempercepat penurunan lebih lanjut.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan dukungan semua sektor, termasuk partisipasi aktif masyarakat,” tambahnya.
Ia bilang, strategi utama yang dikedepankan adalah penguatan intervensi berbasis komunitas dan keluarga.
Pemerintah mendorong agar masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat program, tetapi juga pelaku utama dalam upaya pencegahan stunting.
“Dalam forum tersebut, DPPKB memperkenalkan sejumlah program kolaboratif, seperti Gerakan Orang Tua Asuh (Genting), Gerakan Ayah Teladan (GATE) dan Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya),” ucapnya.
Baca juga: 3 Program Unggulan DPPKB Kota Sorong Tangani Persoalan Stunting
Lanjut dia, ketiga program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
“Semua program ini membutuhkan dukungan lintas sektor. Media, tokoh agama, dan lembaga sosial punya peran strategis dalam menyebarkan pesan kepada masyarakat luas,” jelas Saul.
Baca juga: Kasus Stunting Kota Sorong Turun pada Triwulan I/2025, Berikut Data Prevalensi di 10 Distrik
Ia pun menutup dengan ajakan gotong royong untuk melindungi masa depan anak-anak Sorong.
“Kami percaya, dengan kerja sama semua pihak, angka stunting bisa ditekan lebih cepat. Mari bersama-sama kita jaga generasi masa depan Kota Sorong,” pungkas dia. (tribunsorong.com/ismail saleh)
DPR Kota Sorong Target Bahas KUA-PPAS RAPBD 2026 Rampung Sepekan, Syahrir: Hajat Hidup Orang Banyak |
![]() |
---|
2 Perusahan Ini Kolaborasi Bangun Kanal Banjir di Kota Sorong, Ini Rincian Proyeknya |
![]() |
---|
Wali Kota Sorong Serahkan KUA-PPAS 2026 ke DPR, Fokus Infrastruktur dan Ekonomi Rakyat |
![]() |
---|
Puskesmas Klasaman Kota Sorong Gencarkan Penurunan Stunting dan Imunisasi Anak |
![]() |
---|
Ketua TP PKK Kota Sorong Kunjungi Posyandu di Matalamagi, Ada 4 Balita Alami Stunting Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.