Kemenag Papua Barat
190 Guru Katolik Ikut Pembinaan, Kakanwil Kemenag Papua Barat Ingatkan Peran Vital Era Robotik
Program Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik ini bertujuan memperkuat semangat kebersamaan antarpendidik.
Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Papua Barat menggelar Pembinaan Guru Pendidikan Agama Katolik dan Guru Beragama Katolik Tingkat Dasar dan Menengah, Selasa (22/7/2025).
Acara yang diselenggarakan di The Belagri Hotel & Convention, Kota Sorong itu diikuti 190 peserta dari Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Baca juga: Umat Katolik Tujuh Kampung di Aifat Utara Maybrat Sumbang Rp650 Juta buat Peresmian Gereja
Program Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik ini bertujuan memperkuat semangat kebersamaan antarpendidik.
Selain itu memperdalam pemahaman akan tugas guru sebagai pembawa nilai-nilai iman dan moral di tengah tantangan zaman.
“Kegiatan menjadi ruang bagi para guru untuk saling berbagi, berdiskusi, dan mendapatkan pembaruan terkait pendekatan pembelajaran agama Katolik yang kontekstual dan relevan,” ujar Pembimas Katolik Papua Barat Daya Hugo Rizal kepada TribunSorong.com.
Baca juga: Orang Muda Katolik Garap Film "Berani Adalah Cahaya", Terinspirasi Romo Mangun
Ia menyebutkan, dari 190 peserta, sebanyak 80 orang hadir di lokasi, sedangkan 110 lainnya mengikuti secara daring via Zoom.
Hugo menyatakan, pembinaan menjadi sarana dalam menyelaraskan peran guru agama dengan program prioritas Kemenag.
Termasuk penerapan nilai ekotelogi konsep yang mengajak seluruh umat beragama menjadikan spiritualitas sebagai kekuatan dalam menjaga dan merawat lingkungan.
Pembinaan menghadirkan narasumber dari Lembaga Pengembang Mutu Pendidikan (LPMP).
Materi fokus pada penguatan metode pembelajaran dan penerapan nilai-nilai iman dalam konteks sosial dan ekologis.
“Pertemuan ini bukan hanya ruang berbagi pengetahuan, tetapi menjadi momentum membangun solidaritas dan strategi nyata dalam menjalankan misi gereja dan pendidikan,” ucap Hugo.
Baca juga: Pemuda Katolik Papua Barat Daya Berdiri Bersama Masyarakat Adat Lawan Perusakan di Raja Ampat
Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor mengajak para guru mengintegrasikan nilai ekoteologi dalam proses pembelajaran.
“Lingkungan hidup adalah kebutuhan dasar umat manusia. Melalui pendekatan ekotelogi, agama harus menjadi inspirasi utama dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap alam,” ujarnya.
Baca juga: HUT Ke-40 Gereja Katolik Paroki Emaus Dihadiri Wali Kota Sorong, Uskup Mgr. Hillarion Pimpin Misa
Menurut Jems, teknologi dan robotik bisa menggantikan banyak hal, tetapi kepedulian dan nurani hanya bisa ditumbuhkan oleh manusia, khususnya lewat pendidikan.
Oleh karena itu, peran guru, terutama guru agama, menjadi sangat vital.
Baca juga: Uskup Timika Pulang Kampung dan Misa Syukur, Ini 3 Pesan Mgr Bernardus Bofitwos Baru
Para guru diajak tidak hanya menjadi pengajar, tetapi pembina nilai yang menumbuhkan kepedulian sosial dan lingkungan pada anak didik.
"Kolaborasi lintas sektor antara sekolah, gereja, dan masyarakat penting dalam membentuk generasi berkarakter Pro Ecclesia et Patria," kata Jems. (tribunsorong.com/angela cindy)
100 Guru Sekolah Minggu Klasis Ayamaru Ikut Kursus, Bupati Maybrat: Ujung Tombak Gereja |
![]() |
---|
SMA Swasta di Kota Sorong Ini Terima 15 Laptop Chromebook, Guru Sebut Efektif buat Pembelajaran |
![]() |
---|
Kemenag Sorong dan INKLUSI Gelar Workshop Cegah Perkawinan Anak |
![]() |
---|
Warga di Maybrat Ini Wakafkan Rumah untuk Kantor KUA, Kemenag Papua Barat Beri Apresiasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.