Ormas Papua Barat Daya

Ketua GMT Soroti Kekerasan pada Perempuan dan Anak di Papua Barat Daya

Menurutnya, masalah ini dipicu oleh kurangnya pemahaman agama, ketimpangan sosial, serta lemahnya nilai-nilai keluarga.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
GMT SOROTI KASUS - Ketua Gabungan Majelis Taklim (GMT) Provinsi Papua Barat Daya, Sarbanun Tilolango, menyoroti maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sorong dan sekitarnya. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Ketua Gabungan Majelis Taklim (GMT) Provinsi Papua Barat Daya, Sarbanun Tilolango, menyoroti maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sorong dan sekitarnya. 

Baca juga: Pesan Gubernur Papua Barat Daya: GMT Harus Cetak Kader OAP Jadi Pemimpin Masa Depan

Menurutnya, masalah ini dipicu oleh kurangnya pemahaman agama, ketimpangan sosial, serta lemahnya nilai-nilai keluarga.

Sebagai respons, GMT berkomitmen aktif mencegah kekerasan dengan bersinergi bersama instansi pemerintah dan penegak hukum. 

Baca juga: DLHKP Papua Barat Daya Dorong Percepatan Reforma Agraria untuk Keadilan Rakyat Kecil

Sarbanun bilang pentingnya dakwah keagamaan yang menyentuh langsung kaum perempuan untuk menekan angka kekerasan. 

"Dari situlah peradaban rumah tangga dibangun. Jika perempuan memahami ajaran agama secara utuh, potensi konflik bisa ditekan," ujarnya.

Ia mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah, tokoh agama, dan media, untuk berkolaborasi. 

“GMT siap menjadi mitra untuk perubahan sosial nyata dan perlindungan bagi perempuan serta anak,” katanya.

Baca juga: Hasil LHP Papua Barat Daya 2024: 22 Perangkat Daerah Dapat Catatan, Perbaikan Selesai September 2025

GMT Kuatkan Dakwah dan Pendidikan Islam

Sarbanun menceritakan perjuangan organisasinya dalam membina umat, termasuk saat menangkal paham menyimpang seperti Gafatar.

Baca juga: Papua Barat Daya Dorong Akreditasi LKS dan Sertifikasi SDM untuk Tingkatkan Pelayanan Sosial

GMT berhasil mendata 116 kelompok majelis taklim dengan 7.843 jemaah. 

“Kami tidak gentar, demi menjaga silaturahmi dan menguatkan dakwah," katanya.

Ia juga menyoroti kondisi buta huruf Al-Qur'an di kalangan ibu-ibu. 

GMT menggerakkan kader mahir mengaji untuk mengajar. 

“Mendorong pembangunan lembaga pendidikan Islam, seperti Taman Kanak-Kanak berbasis masjid, dan menggelar sunatan massal di daerah terpencil,” katanya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Rabu, 6 Agustus 2025: Potensi Hujan Ringan Pagi hingga Malam

Sarbanun mengisahkan pengalamannya memberanikan diri mengumpulkan 20 perempuan majelis taklim untuk kuliah di IAIN Sorong, kini telah menjadi guru dan tenaga PPPK. 

Ia bilang, GMT hadir menjawab persoalan umat dengan keikhlasan, dan mendapat dukungan besar dari pemerintah.

Baca juga: IPM Papua Barat Daya Diharap Jadi Pelopor Perubahan, Wajib Kuat Teknologi dan Agama

Dalam pesannya kepada pengurus baru, Sarbanun meminta mereka menjaga amanah dan persatuan. 

“Kami mendorong pembentukan pengurus lengkap di lima kabupaten dan satu kota untuk memastikan dakwah berjalan hingga ke pelosok,” pungkas dia. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved