Stunting di Kota Sorong

Plt Sekda Kota Sorong Sebut Stunting Masih Jadi PR Besar, Prioritaskan Pencegahan Kasus

Plt Sekda Kota Sorong Ruddy Laku mengatakan, stunting masih menjadi pekerjaan rumah.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
RAKOR PENURUNAN STUNTING - Bappeda Kota Sorong menggelar rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan aksi konvergensi daerah percepatan penurunan stunting di Gedung L Jitmau, Rabu (6/8/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Bappeda Kota Sorong menggelar rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan aksi konvergensi daerah percepatan penurunan stunting di Gedung L Jitmau, Rabu (6/8/2025).

Plt Sekda Kota Sorong Ruddy Laku mengatakan, stunting masih menjadi pekerjaan rumah.

Baca juga: Peran Sarjana Penggerak Penting dalam Menekan Stunting di Papua Barat Daya

Seluruh perangkat daerah (PD) bersentuhan langsung dengan isu tersebut.

“Angka stunting kita masih tinggi dibandingkan rata-rata nasional,” ujarnya.

Ia bilang, integrasi data, kerja lapangan, dan pelaporan bagian dari kinerja penting pemerintah.

Menurutnya, kerja-kerja nyata di lapangan seringkali tidak terdokumentasi baik, berpengaruh pada penilaian terhadap kinerja daerah.

“Ini harus diperbaiki,” ucapnya.

Baca juga: Intervensi di Wilayah Pesisir Lebih Mendesak, Opster TNI AL Fokus di Pulau Raam Kota Sorong

Ruddy mengatakan, pentingnya pencegahan sebagai langkah utama.

Penurunan angka stunting saja tidak cukup jika pencegahan tidak dilakukan. 

“Percuma angka turun tapi kasus baru terus muncul,” katanya.

Baca juga: UPDATE Kasus Rudapaksa Remaja Siswi SMP di Kota Sorong, Polisi Periksa 3 Saksi

Ia mengajak PD menghapus birokrasi lambat kerja, mendorong setiap unit bergerak cepat dan tepat sasaran.

Rakor ini bentuk kolaborasi tenaga kesehatan, pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga dunia usaha, memperkuat lingkungan sehat bagi anak-anak.

“Saya minta seluruh distrik dan kelurahan menjadikan stunting sebagai prioritas dalam perencanaan pembangunan, serta memperkuat pendataan keluarga berisiko stunting dan peran posyandu,” katanya.

“Ini bukan semata program nasional, tetapi bentuk tanggung jawab dan cinta kita kepada generasi penerus bangsa.” (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved