Rofiul mengaku, anak-anak itu juga sering disuruh jalan dengan kotak amal dari Kota Sorong hingga ke Kabupaten Sorong.
Ia menuturkan, jika mencari sumbangan harusnya yang membawa kotak amal itu adalah orang dewasa, anak-anak harusnya ada di ruang kelas.
"Yang jelas bersedekah boleh saja, namun kami tidak membolehkan anak-anak dijadikan korban eksploitasi," jelasnya.
Baca juga: Selama Ini Vakum, Pj Wali Kota Sorong Minta UPT DPPPA Segera Diaktifkan Tangani Kekerasan Perempuan
Tak hanya itu, Kenit PPA Satreskrim Polresta Sorong Kota Ipda Nelfince Rumbino menjelaskan, terkait kasus eksploitasi anak di Sorong pihaknya belum mendapat laporan dari pihak terkait.
"Belum ada laporan ke kami baik dari dinas atau aktivis perempuan berkaitan dengan kasus eksploitasi anak," katanya.
Selain itu, TribunSorong.com telah mengkonfirmasi kasus tersebut kepada Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Sorong, Papua Barat Daya, Linda Mosso.
Hanya saja, hingga tulisan ini diterbitkan, Plt Kepala Dinas P3A Kota Sorong tak kunjung menjawab pertanyaan yang diajukan TribunSorong.com via aplikasi WhatsApp. (tribunsorong.com/safwan ashari)