Buka Rakor TP PKK, Gubernur Papua Barat Daya: Fokus Pembangunan Selaras 10 Program Pokok 

Ringkasan Berita:

• TP PKK mitra pemerintah bekerja di tengah masyarakat, mulai dari kampung hingga kota. 
• TP PKK PKK memperkuat ketahanan sosial dan kesejahteraan keluarga di tengah keragaman budaya dan kekayaan sumber daya.
• Pelaksanaan program berpedoman pada 10 Program Pokok PKK, mulai dari penghayatan dan pengamalan Pancasila hingga perencanaan sehat. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu buka Rapat Koordinasi (Rakor) TP PKK di Kota Sorong, Rabu (19/11/2025). 

Gubernur Elisa Kambu mengatakan, PKK mitra pemerintah bekerja di tengah masyarakat, mulai dari kampung hingga kota. 

Baca juga: Pemprov  Papua Barat Daya Nilai Kemampuan Siswa Objektif Lewat TKA untuk Penjurusan Tepat Guna

Peran PKK memperkuat ketahanan sosial dan kesejahteraan keluarga di tengah keragaman budaya dan kekayaan sumber daya.

“Pemerintah provinsi menetapkan beberapa fokus pembangunan 2025 selaras 10 program pokok PKK,” ujar Elisa.

Baca juga: Penjelasan Dewan Pembina soal Musda I HIPMI Papua Barat Daya: Sudah Selesai Ketum Siap Rangkul Semua

Gubernur asal Maybrat itu berharap rakor menghasilkan rekomendasi konkret dan aplikatif, memperkuat kolaborasi antarpemerintah daerah, lembaga adat, tokoh agama, organisasi masyarakat, dan elemen bangsa.

Ketua TP PKK Papua Barat Daya Orpa Susana Kambu mengatakan, pelaksanaan program berpedoman pada 10 Program Pokok PKK, mulai dari penghayatan dan pengamalan Pancasila hingga perencanaan sehat. 

Setiap lima tahun disusun Rencana Induk dan Strategi Gerakan PKK, memastikan program berjalan terarah.

“Hasil rakernas 10 dan rakerda Papua Barat Daya disosialisasikan dan dijadikan acuan penyusunan program kerja di setiap jenjang PKK di daerah,” katanya. 

4 fokus pembangunan antarapemprov dan PKK 

1. Penguatan ketahanan keluarga, termasuk penurunan stunting, peningkatan gizi anak, dan pemberdayaan perempuan.
2. Peningkatan ekonomi keluarga, melalui UMKM, pengembangan produk lokal, dan pelatihan keterampilan berbasis potensi daerah.
3. Gerakan hidup bersih dan sehat, terutama sanitasi, pemanfaatan pekarangan, serta edukasi kesehatan ibu dan anak.
4. Transformasi digital, mencakup optimalisasi data keluarga dan pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)