Papua Barat Daya

Program Konservasi TFCCA di Papua Barat Daya Fokus pada Masyarakat dan Ekonomi

Program ini berfokus pada konservasi ekosistem laut seperti terumbu karang, padang lamun, dan mangrove di wilayah Bentang Alam Kepala Burung, Papua.

TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
PEMBUKAAN PROGRAM TFCCA - Foto bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dalam pembukaan kegiatan Pengenalan Program dan Diskusi Rancangan Rencana Strategis Tropical Forest And Coral Reff Conservation Act (TFCCA). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) secara aktif mendukung program Tropical Forest and Coral Reef Conservation Act (TFCCA). 

Program ini berfokus pada konservasi ekosistem laut seperti terumbu karang, padang lamun, dan mangrove di wilayah Bentang Alam Kepala Burung, Papua.

Baca juga: Kadis Perikanan Kota Sorong Dengarkan Curhat Nelayan, Prioritaskan Data Akurat

Dukungan ini disampaikan oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dalam acara diskusi strategis program TFCCA di Kota Sorong, pada Kamis (18/9/2025). 

Menurut Elisa, peran pemerintah sangat penting dalam menjaga kekayaan alam Papua yang merupakan bagian dari segitiga karang dunia (coral triangle).

Baca juga: Cegah Tangkal Persoalan Hukum, Posbakum Bakal Dibentuk di Seluruh Kelurahan Kota Sorong

Elisa Kambu menekankan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dan sangat mengapresiasi kolaborasi dengan berbagai mitra konservasi. 

Ia menyoroti pentingnya peran pemerintah provinsi dalam menciptakan regulasi dan kebijakan yang memungkinkan partisipasi masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Jika kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, mereka akan lebih mudah terlibat dalam upaya konservasi," ujar Elisa.

Senada dengan itu, Roberth Mandosir, Direktur Program Konservasi Indonesia di Papua, menjelaskan bahwa program TFCCA ini dirancang untuk jangka panjang, sekitar 10 tahun. 

Selain melindungi ekosistem laut, program ini juga bertujuan memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat adat.

"Pengelolaan terumbu karang tidak hanya tentang konservasi, tetapi juga harus memberikan nilai tambah ekonomi," kata Roberth.

Baca juga: Ibu Hamil Resti dan Balita Stunting di Kota Sorong Dapat Makanan Tambahan Gratis 40 Hari

Program ini akan menyasar langsung masyarakat di kampung-kampung pesisir di beberapa wilayah, termasuk Raja Ampat, Fakfak, Kaimana, Sorong, hingga Sorong Utara. 

Melalui pendekatan ini, diharapkan upaya konservasi akan lebih terarah, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved