Kota Sorong Siaga Bencana Kekeringan, BPBD: Awas Kebakaran Hutan dan Lahan

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bencana kekeringan akan terjadi selama dua bulan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Kepala BPBD Kota Sorong Herlin Sasabone mengatakan pihaknya telah mendapatkan peringatan dari BMKG perihal prediksi kekeringan di Sorong.

Baca juga: Ribuan Jiwa Terdampak Banjir, BPBD Kota Sorong Imbau Warga Siaga Bencana Hidrometeorologi

"Kita telah rapat dengan BMKG via zoom, diprediksi bencana kekeringan terjadi di Kota Sorong pada April hingga Mei 2023," ujar Herlin kepada TribunSorong.com, di Kota Sorong, Sabtu (15/4/2023).

Olehnya itu, BMKG telah memberikan peringatan kepada seluruh pihak termasuk pemerintah Sorong terkait hal tersebut.

Baca juga: Ini Alasan Kelurahan Matalamagi dan Tanjung Kasuari Dibentuk Jadi Daerah Tangguh Bencana

Wanita asal Ambon Maluku ini menjelaskan, bencana yang terjadi di Kota Sorong seringkali berlangsung satu paket.

Setelah bencana kekeringan biasanya dilanjutkan dengan kebakaran hurtan dan lahan.

Melihat potensi bencana tersebut, Herlin meminta masyarakat agar tidak mengikuti kegiatan di luar rumah yang tak penting.

Baca juga: Matalamagi dan Tanjung Kasuari Jadi Kelurahan Tangguh Bencana di Kota Sorong

Tak hanya itu, setiap masyarakat harus lebih bijak dan menjaga sumber mata air di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

"Kami minta masyarakat agar tidak membuka lahan kebun di Sorong dengan membakar rumput," ucap Herlin.

Selain itu, Herlin menambahkan, hingga kini volume debit air di Kota Sorong, Papua Barat Daya, masih dalam kondisi aman.

"Kita bersyukur hingga kini belum ada laporan terkait volume air yang sudah menipis di Kota," ungkapnya.

Terkait hal tersebut, BPBD Kota Sorong resmi menetapkan status daerah menjadi siaga bencana kekeringan selama dua bulan.(tribunsorong.com/safwan ashari)