Pemkab Maybrat Panen Jagung Perdana di Wilayah Eksodus, Akan Ada Program Penanaman Kembali
Pemkab Maybrat melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan melakukan panen jagung perdana di daerah eksodus terutama di Aifat Timur Raya dan Aifat Selatan.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Rahman Hakim
TRIBUNSORONG.COM, SORONG – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Maybrat melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan melakukan panen jagung perdana di daerah eksodus terutama di Aifat Timur Raya dan Aifat Selatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Maybrat, Marthen Howay mengatakan panen jagung perdana dilakukan seusai warga setempat pindah akibat adanya penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) 6 September 2021 lalu.
Panen perdana ini dilakukan di daerah Kamundan, Distrik Aifat Selatan bersama kelompok tani Tahsimara dan Fankahrio. Setelah kondisi membaik masyarakat setempat kembali bertani.
“Jadi sejak ada kejadian itu warga pindah sehingga perkebunan mereka ditinggalkan. Pemerintah melihat ini sehingga diprogramkan untuk penanaman jagung dan pada Selasa (11/7/2023) kita sudah panen bersama,” katanya kepada TribunSorong.com Kamis (13/7/2023) di Sorong.
Ia mengatakan jika panen jagung itu dilahan seluas tiga hektare dan menjadi program prioritas pemerintah khususnya bidang pertanian.
Membangun pertanian untuk orang asli Papua butuh proses dan strategi sehingga ada pola yang perlu diadopsi masyarakat.
Baca juga: Ketua DPC Demokrat Kota Sorong Sebut Rapat di Luar Persetujuan DPC Adalah Ilegal, Akan Ada Sanksi
Baca juga: Pemkab Maybrat dan Sorong Selatan Sepakati Batas Wilayah, Status Tiga Kampung Ini Masuk Maybrat

Baca juga: Wapres Tiba di Fakfak Papua Barat, Ini Rangkaian Kegiatannya
Baca juga: Pj Bupati Maybrat Bertemu Direktur Kearsipan Daerah I di Kota Sorong, Diskusi Elektronik Srikandi
“Memang butuh proses soal bertani di Papua berbeda dengan daerah lain yang sudah modern tapi kita sebagai pemerintah terus mendorong,” ungkapnya.
Dijelaskan Marthen bahwa isu Nasional yang sedang digodok yakni persoalan inflasi, stunting dan kemiskinan ekstrim.
Untuk mengantisipasi hal itu, Pemkab Maybrat terus membuat dan mensosialisasikan kegiatan serta pelayanan sedini mungkin guna memperkuat basis masyarakat sehingga terhindar dari tiga isu itu.
Terkhusu lagi, Pemkab Maybrat sedang menjalani beberapa program strategis yang sudah dibuat Penjbat Bupati Bernhard Rondonuwu dalam rangka perkuat tiga komponen isu nasional.
“Melalui OPD teknis kami terus lakukan kiat-kiat kepada masyarakat guna mempersiapak diri dengan bagaiman bercocok tanam. Memang ada bantuan dari pemerintah tapi mau sampai kapan masyarakat mengharapkan itu jadi tugas kita menggerakan mereka agar kembali berkebun,” jelas dia.
Plt. Kepala Bappeda Maybrat itu mengungkapkan bahwa selama ini ada program sudah digencarkan itu berbasis kelompok.
Kemudian membentuk sejumlah kebun percontohan yang langsung dikerjakan masyarakat lokal.
Ia mengaku, di Maybrat belum bisa diterapkan pola pertanian moderen karena kondisi geografis tidak memungkinkan.
Tapi tetap menggaungkan pola pertanian lokal dengan proses kontinu dengan kerja sama dengan lembaga perguruan tinggi.
“Kita membawah beberapa orang untuk studi banding dibeberapa kota yang potensi pertaniannya maju salah satunya di Minahasa. Puji Tuhan kemarin kurang lebih 30 orang kitab awa terdiri dari 15 penyuluh dan 15 petani,” tuturnya.
(tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Jumat 25 Juli 2025, Berawan dan Hujan Ringan |
![]() |
---|
MRPBD Belanja Masalah di Fef Tambrauw, Dokumen DOB Kabupaten Mpur Diserahkan |
![]() |
---|
DPPKB Maybrat Gelar Lokakarya Konvergensi Stunting Wilayah Ayamaru Raya |
![]() |
---|
PMKRI Aimas Gelar RUAC dan Musyawarah Monica, Bahas Evaluasi dan Pemilihan Ketua Baru |
![]() |
---|
Merajut Harapan dari Pesisir Konda Sorong Selatan, Perempuan dan Anak Penopang Ekosistem Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.