Penggunaan Alat Kontrasepsi di Papua Barat Daya Meningkat, Ini Penyebabnya
Hal ini mengakibatkan perlunya tenaga kesehatan (Nakes) dapat melayani berbagai jenis metode atau cara kontrasepsi paling cocok dengan kondisi masing
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penggunaan alat kontrasepsi di Papua Barat dan Papua Barat Daya mengalami peningkatan.
Kepala perwakilan BKKBN Papua Barat, Philmona Maria Yarollo usai membuka pelatihan pelayanan alat kontrasepsi bagi dokter dan bidan di hotel City View, Kota Sorong, Senin (9/10/2023), peningkatan disebabkan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki keluarga yang terencana mengakibatkan penggunaan alat kontrasepsi semakin meningkat.
Hal ini mengakibatkan perlunya tenaga kesehatan (Nakes) dapat melayani berbagai jenis metode atau cara kontrasepsi paling cocok dengan kondisi masing-masing peserta Keluarga Berencana (KB).
Baca juga: Tingkatkan Skill Pasang Alat Kontrasepsi, BKKBN Papua Barat Gelar Pelatihan bagi Bidan dan Dokter
Baca juga: Kejar Penurunan Stunting, BKKBN Papua Barat Buka 21 Formasi PPPK di Tahun 2023
Metode kontrasepsi seperti IUD (intrauterine device) dan KB Implan memerlukan kompetensi khusus dalam pemasangan maupun pencabutannya sehingga selain memerlukan pengetahuan (kognitif) diperlukan pula kemampuan (skill) yang khusus.
Olehnya, langkah BKKBN membuat pelatihan bagi para nakes yang bersifat langsung pada klien (hands-on) sehingga peserta pelatihan mampu melakukannya secara mandiri setelah mengikuti pelatihan pelayanan kontrasepsi ini.
Baca juga: Dorong Percepat Penurunan Angka Stunting, BKKBN Papua Barat Lantik PPPK Penyuluh Keluarga Berencana
Baca juga: Turunkan Stunting BKKBN Gelar Workshop Parenting
Baca juga: Banyak Ibu Hamil di Papua Barat Daya Kekurangan Darah, BKKBN: Wajib Rutin Periksa
Dikatakan Philmona Maria Yarollo bahwa langkah pelatihan yang diadakan BKKBN agar Nakes bisa meningkatkan dan merefresh skill dan pengetahuan serta ketrampilan dalam melakukan pemasangan berbagai alat kontrasepsi khususnya Implan dan IUD.
Sekaligus bisa mengetahui dan mencegah faktor-faktor resiko dalam pemasangan alat kontrasepsi khususnya Implan dan IUD itu.
"Dan yang paling memberikan konseling terbaik pada pasien untuk memilih alat kontrasepsi yang paling sesuai/cocok dengan klien," katanya. (TribunSorong.com/Petrus Bolly Lamak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.