Susi Air
Pilot Susi Air Ceritakan Sensasi Terbang di Papua Barat Daya: Indahnya Laut dan Hamparan Bukit Hijau
Kapten Pilot Susi Air Achmad menceritakan sensasi menerbangkan pesawat perintis di wilayah Papua Barat Daya.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Ilma De Sabrini
Penerbangan perintis ini menjadi jembatan bagi masyarakat dalam mobilisasi dan sebagai sarana pemerintah mempermudah koordinasi secara administratif.
"Penambahan penerbangan perintis ini juga guna memperkuat jembatan konektivitas, sebab secara demografi masih ada daerah yang belum terhubung dengan jalur darat," katanya kepada TribunSorong.com.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Sinabung 21 Desember -13 Januari 2024, Cek Tanggal Singgah di Sorong
Ia bilang, tahun ini ada peningkatan frekuensi dan penambahan rute penerbangan.
Sebelumnya hanya enam rute, kini bertambah menjadi tujuh.
Diketahui, nilai kontrak sebesar Rp14,8 miliar dengan target penumpang 17.680 dan target flight 1.768.
"Ini disediakan dalam rangka membangun konektivitas tadi," ucapnya.
Baca juga: Frekuensi Penerbangan Bandara DEO Sorong Menurun, Ini Penyebabnya
Setelah diresmikan, pesawat perintis ini langsung terbang perdana menuju Bandara Kabare dan Bandara Marinda, Raja Ampat pergi-pulang (PP).
Sebagai informasi, harga tiket penerbangan perintis ini berkisar Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per penumpang.
Simak Harga Penerbangan Pesawat Perintis di Papua Barat Daya : Klik di Sini >>>>> Link
(tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.