Kota Sorong
Cerita Pemuda Sulawesi Banting Setir Jadi Barista Kopi di Sorong, Punya Penghasilan Fantastis
Al Hasarul Aswad (24) satu di antara generasi muda di Kota Sorong, Papua Barat Daya, yang memilih banting setir menjadi seorang barista.
Penulis: Safwan | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Al Hasarul Aswad (24) satu di antara generasi muda di Kota Sorong, Papua Barat Daya, yang memilih banting setir (beralih profesi) menjadi seorang barista.
Pria asal Sulawesi Selatan kelahiran Kota Sorong itu meninggalkan dunia aktivis dan terjun menjadi seorang barista pemula di sebuah warung kopi sederhana.
Sejak awal, ia menyadari tak bisa menjadi beban keluarga, sehingga Aswad memilih menghentikan studi S1 di Fakultas Hukum UNAMIN Sorong.
Meski dunia tengah dilanda pandemi Covid-19 pada waktu itu, Aswad justru memilih belajar menjadi barista kopi dari sebuah Caffee Shop di wilayah Kota Sorong.
Baca juga: Asosiasi Pengusaha OAP Palang Kantor Disdik Kabupaten Sorong, Begini Penjelasan Kadisdikbud
Aswad menuturkan, sejak 2019 hingga November 2020, ia secara autodidak belajar di Caffee Shop milik seorang temannya.
"Meski pandemi mulai melanda seluruh daerah termasuk Sorong, saya memilih gabung di Carak.ter Caffee Sorong," ujar Aswad kepada TribunSorong.com di Kilometer (KM) 11, Kota Sorong, Jumat (5/1/2024).
Baca juga: DPMPTSP Bakal Siapkan Peta Potensi Investasi dan Konsep Penanaman Modal di Papua Barat Daya
Meski menggunakan sistem tanam saham dan menjadi milik di Carak.ter Caffee Sorong, aktivis HMI itu justru menikmati proses menjadi seorang entrepreneur.
Ia mengakui, Carak.ter Caffee Sorong yang dirintis bersama sejumlah rekannya itu awalnya belum banyak dikunjungi para penikmat kopi seperti sekarang (2023).
"Saya lebih memilih bergabung bersama teman sampai mahir meracik kopi hingga orang suka. Memang kopi yang kami jual ini seperti suatu persatuan ," katanya.
Hal yang membuat seorang barista hebat yaitu dari hasil racikan kopi.
Oleh karena itu, pihaknya harus bisa mencari peluang agar membuat seseorang jatuh cinta dan hobi minum kopi.
Sejak awal, ia tak punya pengetahuan soal racikan kopi, namun secara autodidak kini sejumlah varian sudah bisa ia buat.
"Saya bersyukur, karena lewat kaderisasi dan jadi mantan aktivis HMI, saya bisa membangun jejaring di Sorong," tuturnya.
Baca juga: Paham Warganya Senang Jadi ASN daripada Pengusaha, DPRK Sebut DOB di Maybrat Jadi Solusi
Selama berproses, kini Carak.tet Caffee di Sorong Timur, Kota Sorong, telah menjadi milik Aswad dan salah satu rekan kerjanya.
Pemasukan Fantastis
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.