Kemiskinan Ekstrem
Angka Kemiskinan Ekstem di Papua Barat Daya Turun 2 Persen
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad menjelaskan soal angka kemiskinan ekstrem di Papua Barat Daya.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad menjelaskan soal angka kemiskinan ekstrem di Papua Barat Daya.
"Yang mau di lihat apa ? progresnya atau angka nominalnya," kata Musa'ad usai hadiri Musrenbang di Vega Hotel, Senin (29/4/2024).
Baca juga: Rembuk Stunting Cara Pemprov Papua Barat Daya Bersinergi Menekan Angka Stunting
Dia mengatakan, mulai dari awal sejarah kemiskinan ekstrem di Papua Barat Daya sudah tinggi.
Olehnya itu, Musa'ad, mencotohkan di Kabupaten Tambrauw yang berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
"Tambrauw itu berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dua persen dan itu tidak gampang," ujarnya.
Lanjut Musa'ad, di kabupaten/kota lainya atau secara nasional dilihat tidak mencapai dua persen hanya mencapai 0,2-0,3 persen.
Hal itu harus dilihat akumulasi dari kinerja pemerintah daerah yang menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
"Kalau kita turnunkan memang agak berat, tetapi harus dilihat dari kinerja pemda terkait progresnya satu tahun dia bisa turunkan berapa persen," katanya
Baca juga: 39.258 Kepala Keluarga di Papua Barat Daya Alami Kemiskinan Ekstrem, Data Maret 2024
Lanjutnya, di Papua Barat Daya angka kemiskinan ekstrem jika dibandingkan dengan provinsi di luar Papua tidak sebanding.
"Provinsi satu Papua sebanding karena kita sama-sama mulainya," ujarnya
Hal itu tersebut, kata Musa'ad, lompatannya adalah berapa persen turunnya angka kemiskinan ekstrem menjadi indikator kinerja pemda baik dan tidak.
Dia bilang, angka kemiskinan ekstrem di Papua Barat Daya turun dari 9,05 persen menjadi 7,37 persen.
"Coba cek di provinsi lain ada yang bisa turunkan 2-3 persen tidak," pungkas Musa'ad. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.