Demo Mahasiswa UNAMIN Sorong

Kapolresta Sorong Kota Tampung Aspirasi Mahasiswa Pedemo, Jadi Instrospeksi Sikapi Kriminalitas

Menurutnya, penyampaian aksi yang kali ini mengingatkannya akan tren kasus kriminal sekaligus menjadi kritik jajaran Polresta Sorong Kota.

|
Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto menemui mahasiswa yang berunjuk rasa di depan kantor polresta, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (8/5/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto meminta maaf atas maraknya tindak pidana di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa UNAMIN Sorong Demo Soal Kasus Pembunuhan di Malanu

Baca juga: Puluhan Mahasiswa Rela Basah Kuyup Berunjuk Rasa, Sampaikan Sejumlah Poin Tuntutan

Permintaan maaf itu disampaikan di hadapan mahasiwa UNAMIN Sorong yang berunjuk rasa di depan kantor polresta.

"Saya mohon maaf atas masih terjadinya tindak pidana di Kota Sorong Ini menjadi introspeksi dan masukan buat saya," ujar Happy.

Menurutnya, penyampaian aksi yang kali ini mengingatkannya akan tren kasus kriminal sekaligus menjadi kritik jajaran Polresta Sorong Kota.

Happy menegaskan, hingga kini jajaran Polri tidak anti terhadap kritik dari seluruh pihak, termasuk dari mahasiswa.

"Semua saran dan kritik yang disampaikan oleh seluruh mahasiswa kita tetap terima dan jadi modal kami berusaha lebih baik lagi agar mengamankan Kota Sorong bersama masyarakat dan juga mahasiswa," katanya.

Baca juga: 3 Mahasiswa Jadi Korban Represif Aparat saat Demo di Kantor Polresta Sorong, Bakal Lapor Komnas HAM

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas di Malanu, Ayah Korban Ungkap Anaknya Pamit Bertemu Teman

Oleh karena itu, seluruh aspirasi yang disampaikan dalam bentuk pernyataan sikap dari massa aksi telah diterima dan secepatnya ditindaklanjuti di internal.

Tak lupa Happy turut menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya mahasiswa UNAMIN yang menjadi korban pembunuhan.

Selain itu, Kapolresta Sorong Kota juga menyampaikan permintaan maaf atas aksi represif anggotanya.

"Insiden itu tadi bukan benci atau tidak suka, tetapi mengingatkan bahwa aksi tetap jalan, begitu juga arus lalu lintas juga jalan (jangan dihambat)," ucapnya.

Bakal lapor Komnas HAM

Sebelumnya, aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UNAMIN) dan kelompok Cipayung di depan kantor Polresta Sorong Kota diwarnai tindakan represif petugas.

Baca juga: Kader Ditemukan Tewas di Malanu, IMM Papua Barat Daya Soroti Kinerja Kapolresta Sorong Kota

Baca juga: Ayah dari Korban Tewas di Malanu Tak Mampu Tahan Air Mata saat Lihat Anaknya di Kamar Jenazah

Pantauan TribunSorong.com, sejak awal massa bergeser dari simpang tiga lampu merah Kilometer 8 Kota Sorong sekitar pukul 13.03 WIT, situasi mulai memanas.

Tiba di depan kantor Polresta Sorong Kota, demonstran sempat beradu argumen dengan petugas.

Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Eksekutor Mahasiswa UNAMIN Sorong Pakai Obeng Masih di Bawah Umur

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Mahasiswa UNAMIN Sorong di Malanu, Pelaku Pakai Obeng

Hujan yang membuat basah kuyup seluruh peserta aksi dan juga aparat kepolisian yang mengawal aksi tak menurunkan tensi.

Setelah silih berganti berorasi, massa yang mencoba merangsek masuk ke area kantor polres diadang petugas yang sudah bersiap.

Tak ayal adu fisik pun terjadi bahkan sejumlah petugas bertindak represif kepada pedemo serta menciduk tiga orang dari barisan.

Seorang mahasiswa dari Fakultas Hukum UNAMIN Sorong yakni Zainudin Madamar menyebut sempat ditendang oleh oknum polisi.

Tak sampai di situ, ia juga dicekik seorang oknum polisi berpakaian preman hingga masuk ke area depan pos jaga kantor polresta.

Dalam posisi itu kader HMI dan DPC PERMAHI Sorong sempat melambai tangan agar melepas cekikan karena nyaris pingsan akibat kehabisan napas.

Baca juga: Polres Sorong Catat 364 Kasus Kriminal di 2023, Curanmor Paling Tinggi

Baca juga: Kasus Pencurian Motor di Sorong Meningkat, Pelaku Rata-rata Anak di Bawah Umur

Tiba di depan pos penjagaan, oknum yang menyeretnya kemudian melepas cengkeraman di leher hingga Zainudin pun terjatuh.

Zein sapaan karib Zainudin kemudian dibawa masuk ke ruang SPKT Polresta Sorong Kota bersama dua orang lainnya.

Selang beberapa waktu kemudian, ketiga orang mahasiswa itu dikeluarkan lagi.

"Kasus saya dicekik dipukul sambil seret yang dilakukan oleh oknum polisi tadi tidak selesai," katanya.

Zein menegaskan akan melaporkan tindakan keras oknum aparat itu hingga ke Komnas HAM karena dinilai telah menabrak aturan.

"Setiap penyampaian pendapat di muka umum dijamin oleh undang-undang, jadi kami proses ke Komnas HAM," ucapnya. (tribunsorong.com/safwan ashari

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved