Kebakaran di Rufei Kota Sorong

Kebakaran Tabung Gas Tewaskan 8 Orang, Ketua Komisi II DPRD Kota Sorong Kecewa Pihak Pertamina Cuek

Demanto mengaku kecewa sebab sejak awal kejadian hingga kini tak ada gerakan kemanusiaan dari pihak Pertamina Sorong.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Komisi II DPRD Kota Sorong, Papua Barat Daya menggelar "hearing" bersama Pertamina Fuel Terminal (FT) Sorong terkait tragedi kebakaran yang merenggut delapan nyawa di Kompleks Posyandu, Kelurahan Rufei, Senin (4/6/2024). 

Adapun lima lainnya merupakan anak-anak, terdiri dari empat cucu Abdul Majid, antara lain Hipbang (7), Aulia (5), Jarlani (4), dan Rafan (3), serta Farhan (8) yang merupakan keponakan.

Warga dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) mengantar jenazah satu dari delapan korban kebakaran di Kompleks Posyandu, Rufei, Kota Sorong, Papua Barat Daya yang meninggal dunia pada Minggu (2/6/2024).
Warga dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) mengantar jenazah satu dari delapan korban kebakaran di Kompleks Posyandu, Rufei, Kota Sorong, Papua Barat Daya yang meninggal dunia pada Minggu (2/6/2024). (ISTIMEWA)

Kapolres Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto menjelaskan, kronologis kejadian berawal dari Abdul Majid yang tengah memperbaiki selang kompor gas ukuran lima 5 kilogram (kg).

"Saat perbaiki selang tiba-tiba ada api yang langsung besar lalu melahap perabotan rumah tangga serta korban. Memang para korban sedang berkumpul dan makan bersama di dalam rumah," ujarnya kepada TribunSorong.com, Senin (3/6/2024).

"Kondisi rumah yang pendek dan sempit, sehingga api menyambar para korban saat gas menyemburkan api," ucap Happy.

Baca juga: 15 Turis Asing Dievakuasi, Selamat dari Kebakaran Kapal Wisata di Perairan Piaynemo

Baca juga: TRAGIS Laila Atika Sari Mahasiswi S2 IPB Tewas Gegara Kebakaran Laboratorium, Sempat Dibawa ke RS

Warga yang melihat kejadian tersebut segera memberikan pertolongan serta memadamkan api.

Abdul Majid sekeluarga selanjutnya dilarikan ke RS Maleo, Kampung Baru guna mendapat perawatan lebih lanjut.

Lantaran kondisi lukanya cukup parah, para korban yang kemudian dirujuk ke RSUD JP Wanane, Kilometer 22, Aimas, Kabupaten Sorong.
 
Setelah sempat mendapat perawatan, bocah Rafan menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (30/5/2024) pagi, menyusul kemudian Hj Rohani pada siang harinya.

Baca juga: Musala Raudhatul Jannah Aimas Sorong Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp50 Juta

Baca juga: Kapal Pinisi MY Oceanic Angkut Belasan Bule Terbakar di Spot Diving Raja Ampat 

Pada hari berikutnya, Jumat (31/5/2024), ada tiga korban yang meninggal dunia, yaitu Nurhayati dan Wahidah saat waktu subuh kemudian sorenya Aulia.

Korban meninggal dunia bertambah lagi atas nama Hipbang pada Sabtu (1/6/2024) sore.

Nyawa Abdul Majid pada akhirnya tidak terselamatkan setelah empat hari menjalani perawatan intensif.

Ia menjadi korban terakhir atau kedelapan yang berpulang ke hadapan Sang Khalik pada Minggu (2/6/2024) sore.

Satu-satunya korban selamat dalam peristiwa tragis ini adalah Farhan (8) yang mengalami luka bakar di kaki.

Mengenai meninggalnya para korban, Kapolresta Sorong Kota masih mendalami lebih lanjut apakah murni karena luka bakar atau ada faktor lainnya. (tribunsorong.com/safwan ashari)  

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved