Pendidikan

Semarak Mulok Seni Budaya di SD Inpres Akmuri Tambrauw sekaligus Pengumuman Kelulusan

Menurut Yusuf Ajoi, pada hari terakhir ada muatan lokal (mulok) berupa atraksi seni budaya melibatkan siswa kelas I-V.

Penulis: Vallentinus Mafiti | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/VALLENTINUS MAFITI
Siswa Kelas I-V Sekolah Dasar (SD) Inpres 18 Akmuri, Distrik Kebar, Tambrauw, Papua Barat Daya menampilkan seni budaya pada rangkaian ujian akhir sekolah (UAS) pada Jumat (14/6/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, FEF - Sekolah Dasar (SD) Inpres 18 Akmuri, Distrik Kebar, Tambrauw, Papua Barat Daya melaksanakan ujian akhir sekolah (UAS).

Pihak sekolah kemudian menyampaikan pengumuman kelulusan siswa kelas VI yang dinyatakan lulus 100 persen.

Baca juga: Kisah Marsela, Gadis Mawabuan Tambrauw Dirikan Bimbel, Dedikasi Memajukan Pendidikan di Pedalaman

Baca juga: UT Sorong dan Kanwil Kemenkumham Papua Barat Teken Kerja Sama Permudah Akses Pendidikan Tinggi

Pelaksana tugas (Plt) Kepala SD Inpres 18 Akmuri Yusuf Ajoi mengatakan, UAS dilaksanakan selama lima hari mulai dari Senin (10/6/2024) hingga Jumat (14/6/2024).

Menurut Yusuf Ajoi, pada hari terakhir ada muatan lokal (mulok) berupa atraksi seni budaya melibatkan siswa kelas I-V.

“Mereka dibagi dalam enam kelompok sesuai kampung yang ada di sekitarnya dari Distrik Manekar dan Kebar,” ujar Yusuf Ajoi, Jumat (15/6/2024).

Baca juga: Ana-anak hingga Dewasa Antusias Membuat Manik-manik, Program Pelatihan Jemaat Silo Asiti Tambrauw

Baca juga: 48 Siswa Kelas IX SMPN 9 Tambrauw Lulus, Sekolah Gelar Ibadah Syukuran Penamatan dan Pelepasan

Ia mejelaskan, hasil rapat dewan guru menetapkan, para siswa harus menggunakan atribut budaya orang Papua, khsusnya di Kebar.

Sekolah harus menampilkan seni budaya karena saat ini budaya lokal mulai terkikis.

“Anak-anak zaman sekarang sudah terpengaruh perilaku modern, sedangkan budaya asli seperti tumbuk tanah atau menyanyi ‘Berewout dan Batikwab’ mulai jarang,” kaya Yusuf Ajoi.

Oleh karena itu, tambahnya, pihak sekolah mengambil kesempatan melalui mulok agar bisa terus mengembangkan budaya.

Tujuannya agar generasi-generasi saat ini tidak kehilangan jati diri sebagai orang Papua di mana saja berada.

Baca juga: SMPN 09 Kebar Tambrauw Gelar Upacara Gabungan Hari Lahir Pancasila 2024, Persiapan Cuma Sehari

Baca juga: 35 Calon Peserta Didik Baru Mendaftar ke Sekolah Berpola Asrama Tambrauw

Petunjukan budaya dalam mulok di SD Inpres 18 Akmuri juga dihadri enam kepala kampung dan tamu undangan lainnya.

“Mereka meminta agar tahun depan dilaksanakan lagi supaya budaya-budaya ini terus dilestarikan,” ucap Yusuf Ajoi.

Para kepala kampung dan orang tua siswa, lanjutnya, menyampaikan masukan agar terus meningkatkan pendidikan di SD Inpres 18.

Baca juga: UAS Mulok, Siswa SD Inpres Nekori Tambrauw Masak Menu Khas Suku Mpur Berbalut Pakaian Adat

Baca juga: Siswa dan Guru di Kebar Selatan Tambrauw Lintasi Hutan Rimba ke Sekolah, Pemda Dirikan Kelas Jauh

Yusuf Ajoi menyebut, SD 18 Akmuri masih banyak kekurangan dari segi fasilitas.

Mulai dari gedung gedung yang mulai rusak seperti plafon, kaca jendela, lampu, hingga perangkat mengajar seperti buku pandungan, laptop serta printer.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved