Jalan Nasional Sorong Aimas Dipalang
Simak! Berikut Alasan Pemalangan Jalan Nasional Sorong-Aimas
Buntut lakalantas di sekitar KM 16 Kota Sorong, Papua Barat Daya, memicu keluarga korban bersama PMKRI) Cabang Sorong menggelar aksi protes.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Ilma De Sabrini
"Memang ada informasi berkembang ini tabrak lari dan lainnya, tapi kami hingga kini belum dapat saksi yang menerangkan soal korban laka lantas (kecelakaan lalu lintas)," ujar Happy kepada TribunSorong.com.
Baca juga: Polisi Dalami Indikasi Tabrak Lari Picu Aksi PMKRI Sorong, Palang Dibuka Usai Mediasi di Polresta
Kapolresta menyatakan, hingga kini pihaknya pun belum bisa memastikan persitiwa tersebut masuk kategori tabrak lari ataukah bukan.
Persitiwa meninggalnya Desy Mate sudah dilaporkan ke Polsek Sorong Timur pada Senin (17/6/2024), namun berhubung ada isu tabrak lari maka diarahkan ke Polresta Sorong Kota.
"Pihak keluarga sudah diarahkan lapor ke polresta namun laporan baru masuk hari Rabu (19/6/2024)," kata Happy.

Mengenai indikasi tabrak lari atau penyebab lainnya, lanjutnya, jajaran kepolisian agar segera mendalami.
Happy berharap, persoalan seperti ini jangan dibawa ke jalan dan dibuat aksi palang, sebab akan merugikan banyak pihak.
Lebih lanjut kapolresta mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi mengenai keinginan massa yang ingin bertemu Pj Wali Kota Sorong atau Pj Gubernur Papua Barat Daya, namun pertemuan jangan di jalanan sebab tidak etis.
Pertemuan kemudian difasilitasi di kantor polresta antara pihak keluarga dan mahasiswa dengan Pj Wali Kota Septinus Lobat.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Mobil vs Motor di Kampung Maladofok, Berujung Pemalang Jalan hingga Pembakaran
Setelah pertemuan tersebut, massa kemudian membuka palang sekitar pukul 20.20 WIT.
Ancam bawa jenazah
Sebelumnya, massa pendemo di Jalan Sorong-Aimas, KM 16, Kota Sorong, mengancam akan bawa jenazah Desy Mate ke lokasi aksi.
Baca juga: Ruas Jalan Fef-Mayah Rusak dan Rawan Kecelakaan, Waket II MRPBD Minta Pemprov Segera Perbaiki
Hal tersebut diungkapkan Marvel Nauw saat berorasi di ruas Jalan Sorong Aimas, Kota Sorong, Kamis (20/6/2024).
"Kalau pemerintah (Pj Wali Kota Sorong atau Pj Gubernur Papua Barat Daya) tidak datang, kami akan bawa jenazah ke sini," ujar Marvel saat berorasi di Kota Sorong.
Ia menegaskan, pemalangan ini berkaitan dengan adanya kecelakaan tabrak lari yang mengorbankan Desy Mate dan anaknya.
Aksi ini menjadi 'pendobrak' agar aparat tidak tidur, sebab hingga kini terdapat kasus begal dan kasus tabrak lari tak diungkap.
"Kalau sampai malam mereka tidak datang pejabat yang datang, kami buka tenda dan bawa jenazah nginap di sini," katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari)
(tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.