Bentrok Antarwarga di Sorong
Bentrokan di Kilometer 9 Kota Sorong: 2 Pemuda Kokoda Tertembak, Polisi Dituding Berpihak
Nikolas mengungkapkan, bahwa bentrokan antara pemuda Melati Raya dan Kompleks Kokoda bukan kali pertama terjadi.
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kepala Suku Imekko Papua Barat Daya, Nikolas Fatary mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh personel Polresta Sorong Kota saat berusaha melerai bentrokan antara warga Kompleks Kokoda dan Melati Raya di Kilometer 9 Kota Sorong, Kamis (20/2/2025) dini hari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSorong.com, bentrokan mulai terjadi sekitar pukul 01.30 WIT.
Baca juga: BREAKING NEWS: 2 Kompleks di Kota Sorong Memanas, Saling Serang dengan Panah dan Tombak
Nikolas menjelaskan, situasi memanas ketika aparat kepolisian yang datang ke lokasi dinilai berpihak kepada pemuda Melati Raya.
"Awalnya warga tidak melakukan tindakan membabi buta kepada personel Polresta Sorong Kota dan Polsek Sorong Timur," ujar Nikolas.
Nikolas mengungkapkan, bahwa bentrokan antara pemuda Melati Raya dan Kompleks Kokoda bukan kali pertama terjadi.
Konflik yang dipicu oleh kesalahpahaman ini telah berulang kali terjadi.
Baca juga: Kabag Ops Polresta Sorong Kota Jadi Korban dalam Bentrokan Antarwarga di Sorong Papua Barat Daya
Ia pun menilai bahwa pihak kepolisian di Kota Sorong perlu menangani masalah ini dengan lebih bijak dan adil.
"Sudah berulang kali terjadi. Kami melihat polisi berdiri di sebelah pihak, sehingga tensi pemuda Kokoda naik. Saat awal kejadian, dua pemuda ditembak ketika polisi tiba di lokasi bentrokan," tegasnya.
Nikolas menilai tindakan represif aparat berupa tembakan gas air mata dan peluru karet hingga menyebabkan dua korban dari Kompleks Kokoda memperlihatkan kesan keberpihakan kepada pemuda Melati Raya.
"Seharusnya, kehadiran polisi di tempat kejadian perkara (TKP) menjadi penengah dan tidak memihak salah satu pihak yang bertikai," kata Nikolas.
Baca juga: IMM Kota Sorong Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah, Dorong Kebijakan Pro Rakyat
Suasana semakin mencekam saat gas air mata dilepaskan, menyebabkan perempuan dan anak-anak lari menyelamatkan diri dari kepulan gas.
Klarifikasi Polresta Sorong Kota
Di sisi lain, Kabag Ops Polresta Sorong Kota, Kompol Indra Gunawan menjelaskan, bahwa bentrokan pecah akibat seorang pemuda Melati Raya dipalak.
Baca juga: Wali Kota Sorong Terpilih bersama Wakil Lobat-Anshar Ikut Pengarahan dan Gladi Kotor Pelantikan
Ketika polisi mencoba meredam situasi, massa justru melakukan perlawanan yang menyebabkan empat personel terluka akibat lemparan batu dan panah.
"Kami berada di posisi tengah saat itu. Ketika kami meminta pemuda Melati Raya untuk mundur, mereka memang sempat masuk ke dalam kompleks, tetapi situasi tidak terkendali," jelas Indra.
4 polisi terluka
Bentrokan antarwarga di Kompleks Melati Raya dan Kokoda, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, memanas sejak Kamis (20/2/2025) dini hari.
TribunBreakingNews
Runningnews
Papua Barat Daya
Kota Sorong
Kompol Indra Gunawan
Polresta Sorong Kota
Kokoda
Melati Raya
Polsek Sorong Timur
Imekko
La Ode Zamrin
SOSOK Perwira Polresta Sorong Kota Bopong Wanita Disabilitas Korban Penculikan dari Dasar Tebing |
![]() |
---|
Polresta Sorong Kota Ungkap Sindikat Pembuat Rekening untuk Penipuan, Pelaku Dibekuk di Bogor |
![]() |
---|
Lacak Anak dan Perempuan Korban Eksploitasi via MiChat, Polresta Sorong Kota Gelar Patroli Siber |
![]() |
---|
Warga Antusias Layanan SIM Keliling Satlantas Polresta Sorong Kota di Taman DEO |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.