Sumber Daya Manusia

Perjuangan Ketrina Burdam, Perempuan Asal Teluk Wondama Papua Barat Raih Gelar Dokter Umum di UNIPA

Ketrina menceritakan lika-liku perjuangannya menempuh pendidikan di fakultas kedokteran.

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
DOKTER UMUM - Ketrina Burdam (27), perempuan asal Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menceritakan perjalanan panjang kuliah di kedokteran hingga menyandang gelar dokter umum usai menjalani prosesi pengambilan Sumpah Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Papua (UNIPA) di Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (22/3/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Perjalanan panjang penuh tantangan akhirnya mengantarkan Ketrina Burdam (27), perempuan asal Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menyandang gelar dokter umum. 

Bersama enam rekan lainnya, Ketrina menjalani prosesi pengambilan Sumpah Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Papua (UNIPA) di Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (22/3/2025).

Ketrina menceritakan lika-liku perjuangannya menempuh pendidikan di fakultas kedokteran.

Baca juga: Gubernur Papua Barat Daya Dorong Pemerataan Dokter di Seluruh Wilayah

Banyak rintangan yang harus dihadapi, termasuk terhentinya perkuliahan di tengah jalan akibat pandemi Covid-19 pada 2022 lalu.

"Kami sempat mengalami macet, kuliah terhenti. Kami dirumahkan hampir setahun tapi kami tetap belajar meskipun tidak di bangku kuliah," ujar Ketrina.

"Perjalanan kuliah kedokteran itu cukup lama, apalagi kami yang termasuk angkatan ketiga, angkatan awal dari Fakultas Kedokteran UNIPA."

Baca juga: 7 Dokter Baru UNIPA Disumpah, Gubernur Papua Barat Daya: Kembalilah Mengabdi di Kampung

Menurut Ketrina, pandemi menyebabkan molornya masa studi yang normalnya selesai ditempuh 4-5 tahun menjadi enam tahun. 

Setelah lulus, ia nmelanjutkan pendidikan profesi sebagai dokter koas di rumah sakit selama dua tahun.

"Suka dukanya banyak. Kadang dimarahi pasien, kadang juga ditegur dokter konsulen. Tapi itu tidak membuat kami putus semangat, justru kami belajar dari semua itu sampai akhirnya bisa berdiri di sini, disumpah sebagai dokter umum," ucapnya.

Ketrina mengaku punya cita-cita besar untuk melanjutkan studi menjadi dokter spesialis jika mendapat kesempatan dan dukungan atau beasiswa dari pemerintah daerah. 

Dua bidang spesialisasi yang ia impikan adalah penyakit dalam dan saraf.

"Apalagi di kampung saya di Teluk Wondama, dokter spesialis penyakit dalam masih sangat kurang, hanya satu orang," kataya.

Baca juga: RSUD John Piet Wanane Kabsor Hadirkan Program Doc Touch, Dekatkan Dokter Spesialis ke Masyarakat

Momen pengambilan sumpah dokter menjadi saat penuh haru dan kebanggaan bagi Ketrina.

Ia berharap ke depan pemerintah benar-benar bisa mendukung anak-anak Papua melanjutkan pendidikan di dunia kedokteran agar pelayanan kesehatan di tanah Papua makin maju dan merata.

"Harapan saya, ada dukungan beasiswa agar kami bisa lanjut sekolah spesialis demi Papua Barat dan Papua Barat Daya," ujar Ketrina. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved