Hutan Adat PBD

Hutan Adat "Apotek" Tradisional Bagi Warga Suku Afsya Sorong Selatan sejak Leluhur

Hutan tersebut menjadi sumber kehidupan, penyembuh berbagai penyakit, dan tempat sakral yang menyatu dengan identitas suku mereka.

Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
HUTAN ADAT -- Hutan Adat Papua memjadi benteng terakhir bagi Masyarakat Adat Suku Afsya di Distrik Konda, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Kamis (24/4/2025).(tribunsorong.com/safwan ashari) 

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Bagi Masyarakat Adat Suku Afsya yang mendiami Distrik Konda, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, hutan adat bukan sekadar hamparan pepohonan melainkan ibu kandung dan apotek alami yang telah diwariskan turun-temurun.

Marthen Kareth (63), seorang tokoh masyarakat adat setempat, menyampaikan bahwa sejak zaman leluhur, hutan adat milik Suku Afsya telah dijaga dengan ketat. 

Baca juga: Suku Afsya Serahkan Permohonan Perlindungan Kearifan Lokal ke Pemkab Sorong Selatan

Hutan tersebut menjadi sumber kehidupan, penyembuh berbagai penyakit, dan tempat sakral yang menyatu dengan identitas suku mereka.

“Hutan ini sudah memberikan banyak manfaat sejak dulu. Di dalamnya tumbuh berbagai tanaman obat yang bisa menyembuhkan penyakit luar dan dalam,” ujar Marthen kepada TribunSorong.com, Kamis (24/4/2025).

Ia menjelaskan, ketika ada warga yang sakit, mereka tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit. Cukup masuk ke hutan, mengambil tanaman obat yang sudah dikenal secara turun-temurun, lalu diolah sendiri di rumah.

Baca juga: Wabup Sorong Selatan Dorong Akses Internet Merata hingga ke Distrik

Marthen bahkan meyakini, khasiat obat tradisional dari hutan lebih manjur dibandingkan obat-obatan medis.

“Kalau saya minum obat dari rumah sakit, kadang sembuh, kadang kambuh lagi. Tapi kalau pakai obat dari hutan, cukup sekali pakai sudah sembuh,” tegasnya.

Lebih dari sekadar penyembuhan fisik, hutan adat juga menjadi simbol ketahanan budaya. 

Ia berharap generasi muda tetap melestarikan pengetahuan tentang pengelolaan hutan dan pemanfaatannya sebagai apotek tradisional.

“Ini warisan leluhur. Kalau tidak kita jaga, siapa lagi? Anak cucu kita harus tahu bahwa hutan ini adalah sumber kehidupan yang tak ternilai,” tutup Marthen penuh harap. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved