Poltekkes Kemenkes Sorong

Poltekkes Kemenkes Sorong Wisuda 230 Lulusan, Ini Daftar Peraih IPK Tertinggi

Sebanyak 230 lulusan Poltekkes Kemenkes Sorong diwisuda, dilantik, dan mengucapkan sumpah profesi, pada Selasa (18/11/2025).

|
Penulis: Angela Cindy | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
WISUDA POLTEKKES - Sebanyak 230 lulusan Poltekkes Kemenkes Sorong diwisuda, dilantik, dan mengucapkan sumpah profesi di auditorium kampus, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (18/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 230 lulusan Poltekkes Kemenkes Sorong diwisuda, dilantik, dan mengucapkan sumpah profesi, pada Selasa (18/11/2025).
  • Papua Barat Daya menghadapi tantangan kesehatan seperti stunting, pemerataan layanan, hingga penyakit menular. 
  • Pemprov Papua Barat Dya berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan institusi pendidikan kesehatan demi pemerataan tenaga kesehatan hingga wilayah terpencil dan kepulauan.

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sebanyak 230 lulusan Poltekkes Kemenkes Sorong diwisuda, dilantik, dan mengucapkan sumpah profesi, pada Selasa (18/11/2025).

Ratusan lulusan berasal dari tiga jurusan dan lima program studi.

Baca juga: 7 Fokus Utama Pemprov Papua Barat Daya Kejar Opini Terbaik Laporan Keuangan BPK

Direktur Perencanaan SDM Kesehatan Kemenkes RI Laode Musafin hadir acara itu. 

Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong Butet Agustarika mengatakan, Poltekkes Sorong beroperasi sejak 2012.

Baca juga: Musda I HIPMI Papua Barat Daya Diklaim Tak Sehat, Pendaftaran Calon Ketum Dibuka Sehari

Kini menaungi tiga jurusan, delapan program studi seluruhnya terakreditasi. 

“Para lulusan dinyatakan kompeten dan siap memasuki dunia kerja sebagai tenaga kesehatan profesional,” ujar Butet.

Direktur Perencanaan SDM Kesehatan Laode Musafin mengatakan, wisuda memperkuat pembangunan kesehatan nasional.

SDM kesehatan tulang punggung sistem kesehatan Indonesia. 

Baca juga: Kunker DPD RI ke Papua Barat Daya, Soroti Tindak Lanjut Temuan BPK

Lulusan menjadi bagian penting menjawab tantangan seperti perubahan iklim, perkembangan teknologi kesehatan, dan penguatan layanan pasca pandemi.

“Lulusan harus integritas, etika profesi, serta terus meningkatkan kompetensi menjadi tenaga kesehatan bukan sekadar profesi, tetapi panggilan kemanusiaan,” katanya. 

Staf Ahli Gubernur Bidang Pengembangan Otonomi Khusus Provinsi Papua Barat Daya Beatriks Msiren bilang, tenaga kesehatan berperan penting dalam pembangunan daerah.

Papua Barat Daya menghadapi tantangan kesehatan seperti stunting, pemerataan layanan, hingga penyakit menular. 

Baca juga: Dinkes P2KB Papua Barat Daya Gelar Workshop Perencanaan Kebutuhan Kontrasepsi

Daerah ini membutuhkan tenaga kesehatan kompeten, berintegritas, dan memahami konteks lokal.

“Para lulusan menjadi agen perubahan di masyarakat. Layani dengan hati, pahami kondisi masyarakat, dan jaga profesionalisme,” katanya.

Baca juga: Personel Polda Papua Barat Daya Sabet 2 Medali Turnamen Silat di Kota Sorong, Kapolda Apresiasi

Pemprov Papua Barat Dya berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan institusi pendidikan kesehatan demi pemerataan tenaga kesehatan hingga wilayah terpencil dan kepulauan.

Peraih IPK Tertinggi di Tiap Program Studi:

Sumber: TribunSorong
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved