Calon Jemaah Haji

CERITA Kuli Bangunan di Papua Barat Daya 12 Tahun Menabung Akhirnya Berhaji dengan Istri

Namun dari situlah Amiruddin dan sang istri Nurjaya Jabir (50) membangun impian mereka berangkat haji bersama.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
CERITA KULI BANGUNAN - Amiruddin Laibu (54), seorang kuli bangunan yang akhirnya bisa menginjakkan kaki ke Tanah Suci setelah menabung selama lebih dari satu dekade. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Di antara ratusan calon jemaah haji yang mengenakan seragam kemeja ungu tua, tampak seorang pria berpeci hitam tersenyum haru, menggenggam erat tangan istrinya usai kegiatan pelepasan calon jemaah haji Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (7/5/2025).

Baca juga: Pemprov Papua Barat Daya Gelontorkan Rp1,5 Miliar Dukung Keberangkatan Haji

Dialah Amiruddin Laibu (54), seorang kuli bangunan yang akhirnya bisa menginjakkan kaki ke Tanah Suci setelah menabung selama lebih dari satu dekade.

Tak ada pekerjaan tetap. Tak ada gaji bulanan. 

Baca juga: 7 Petugas Haji Papua Barat Daya Siap Dampingi Jemaah Kloter 23, Berikut Nama-namanya

Hanya upah harian dari proyek bangunan sering kali tak menentu. 

Namun dari situlah Amiruddin dan sang istri Nurjaya Jabir (50) membangun impian mereka berangkat haji bersama.

“Kami mulai menabung sejak 2013. Sedikit-sedikit dari proyek, kalau ada lebih, kami sisihkan. Pelan-pelan saja,” tutur Amiruddin, Rabu (7/5/2025).

Amiruddin bukanlah orang yang asing dengan kerasnya hidup. 

Sejak tahun 1989, ia sudah memanggul semen dan bata dari satu proyek ke proyek lainnya. 

Baca juga: Ini Target Pembentukan Koperasi di Papua Barat Daya, Siap Dilucurkan Presiden RI

Panas matahari, guyuran hujan, dan kerasnya lantai semen sudah menjadi bagian hidupnya. 

Tapi ada satu hal yang terus ia jaga niat untuk menunaikan ibadah haji.

“Kami tidak punya hasil lain. Tapi kami sepakat, kalau dapat rejeki lebih, langsung ditabung,” sambungnya.

Apalagi, tahun ini Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya memberikan bantuan sebesar Rp2 juta per jemaah, sebagai bentuk dukungan keberangkatan.

“Alhamdulillah, kami merasa sangat terbantu. Ini pertama kali ada bantuan seperti ini, dan itu meringankan beban kami,” kata Amiruddin dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Pesan Haru Gubernur Elisa Kambu saat Melepas 371 Calon Haji Papua Barat Daya

Kini, setelah lebih dari 30 tahun bekerja sebagai kuli dan menabung, pasangan ini akhirnya menjadi tamu Allah.

Perjalanan mereka bukan sekadar fisik dari Sorong ke Makkah, melainkan juga perjalanan jiwa tentang harapan, kesabaran, dan cinta dalam ibadah.

“Tidak semua orang mampu berangkat haji, tapi semua orang bisa bermimpi. Kami buktikan itu,” pungkasnya. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved