DOB di Tanah Papua
Sikap Anggota DPRP Papua Barat Daya soal Calon DOB Raja Ampat Selatan
Menurutnya, pemekaran wilayah harus berlandaskan pada kepentingan rakyat, bukan sekadar ambisi politik atau perebutan jabatan.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Barat Daya Jamalia Tafalas menyuarakan dukungan terhadap usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Raja Ampat Selatan.
Menurutnya, pemekaran wilayah harus berlandaskan pada kepentingan rakyat, bukan sekadar ambisi politik atau perebutan jabatan.
Baca juga: DPRK Maybrat Terima Aspirasi Usulan Pemekaran DOB Maybrat Sau dan Aitinyo
Sebagai anak asli dari wilayah yang diusulkan menjadi DOB baru, anggota Fraksi Partai Gerindra berharap agar pemekaran benar-benar menjadi solusi atas kesenjangan pelayanan pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat.
“Janganlah daerah DOB ini menjadi satu kepentingan politik semata, terlebih untuk masyarakat yang haus akan kedudukan dan jabatan. Mari kita lihat DOB ini sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Jamalia kepada TribunSorong.com, Rabu (28/5/2025).
Baca juga: DOB Raja Ampat Selatan dari Kacamata Intelektual, Punya Keunikan Geografis dan Budaya
Ia menjelaskan, mekanisme pemerintahan yang selama ini terlalu panjang dan terpusat dapat dipangkas melalui pembentukan DOB, sehingga pelayanan publik menjadi lebih cepat, dekat, dan efisien.
Melalui DOB, jalannya pemerintahan menjadi lebih terarah dan terasa oleh masyarakat, struktur yang panjang menjadi pendek, serta mendekatkan pemerintah kepada rakyat.
Jamalia menyoroti pentingnya DOB bagi pengembangan sektor pariwisata.
Ia menekankan bahwa Raja Ampat telah menjadi ikon Papua Barat Daya yang lebih dikenal secara internasional dibandingkan ibu kota provinsi itu sendiri.
“Orang di luar Papua mungkin tidak tahu Kota Sorong, tapi mereka pasti tahu Raja Ampat. Dengan pemekaran, pengelolaan pariwisata bisa lebih fokus dan memberdayakan masyarakat lokal,” katanya.
Baca juga: DOB Raja Ampat Selatan dari Kacamata Intelektual, Punya Keunikan Geografis dan Budaya
Jamalia juga mengusulkan agar pengembangan pariwisata diarahkan untuk mendukung industri lokal seperti home industry, dengan dukungan penuh dari pemerintah dan lembaga terkait.
Dari sisi geografis, Jamalia menilai DOB Raja Ampat Selatan sangat strategis dan ekonomis.
Baca juga: RSUD Raja Ampat Naik Kelas C, Menkes Letakkan Batu Pertama: Pemerataan Akses Layanan Kesehatan
Ia menyebut, pemekaran dari 24 distrik menjadi hanya enam distrik di DOB baru akan sangat meringankan beban masyarakat, terutama dalam mengakses layanan pemerintahan.
“Masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya besar hanya buat menjangkau pemerintah. Wilayah yang lebih kecil berarti efisiensi yang lebih tinggi,” katanya.
Jamalia juga menegaskan bahwa dukungannya terhadap pemekaran Raja Ampat Selatan dilandasi oleh kepentingan masyarakat luas, bukan pribadi atau kelompok. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Dewan Adat Klamono Raya Sorong Tolak Distrik Klasafat Masuk DOB Malamoi |
![]() |
---|
Pemekaran DOB di Papua Barat Daya, Imekko dan Raja Ampat Selatan Kantongi Restu Kemendagri |
![]() |
---|
Pemuda Adat Moi Tolak Konsesi Sawit dan DOB Kabupaten Malamoi |
![]() |
---|
Moratorium Pemekaran Belum Dicabut, Wakil Ketua DPR RI Sebut Usulan DOB Wilayah Papua Pengecualian |
![]() |
---|
Anggaran Infrastruktur DOB Papua Naik 3 Kali Lipat, Komisi II Ungkap Capaian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.