UMKM di Papua Barat Daya

Konsesi Sawit Kepung Dusun Sagu, Pelaku UMKM Papua Barat Daya Terancam Gulung Tikar

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Papua mengeluhkan aktivitas pembukaan lahan dan ekspansi konsesi sawit yang kian masif.

Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
PRODUK UMKM - Jhony Weinand Dawan (51), Ketua Asosiasi Nusantara UMK-UMKM Papua Barat Daya memamerkan bahan olahan dari sagu, Jumat (30/5/2025). (tribunsorong.com/safwan ashari) 

"Sudah dua kali tahun 2013 dan 2020 mereka mencoba masuk. Bahkan sudah melakukan pengukuran di tanah adat Afsya untuk dijadikan lahan sawit," jelasnya.

Baca juga: Sosok Komeng, Profil Anggota DPD RI Viral karena Foto Saat Pilkada, Kini Fokus Sawit dan Tambang

Namun, masyarakat secara tegas menolak dan terus menjaga wilayah tersebut agar tetap lestari sebagai dusun sagu.

Berdasarkan data riset dari Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. MH Bintoro, dari total 5,5 juta hektare lahan sagu di Indonesia, sekitar 5,2 juta hektare berada di tanah Papua, termasuk Papua Barat Daya.

Baca juga: Komeng dan DPD RI Kunker ke Papua Barat Daya, Selamatkan Hutan dari Gempuran Sawit & Tambang

Dengan luas tersebut, potensi produksi tepung sagu diperkirakan mencapai 15,6 juta ton per tahun. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved