Tambang vs Pariwisata di Raja Ampat

Pemuda Katolik Papua Barat Daya Berdiri Bersama Masyarakat Adat Lawan Perusakan di Raja Ampat

Kali ini, dukungan penolakan terhadap aktivitas tambang illegal disampaikan oleh Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Papua Barat Daya.

TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Ketua Pemuda Katolik Komda Papua Barat Daya Yosep Metodius Baru. 

“Jadi yang kita soroti adalah yang sedang berproduksi, sisanya belum produksi sama sekali,” kata Bahlil.

Baca juga: Miras Picu Kejahatan, Pemuda Katolik Tambrauw Siap Berkolaborasi dengan Polisi dalam Penertiban

Bahlil menyatakan, pemerintah akan mengevaluasi menyeluruh terhadap izin dan aktivitas perusahaan, khususnya dalam hal dampak lingkungan. 

Oleh karena itu, Kementerian ESDM berencana menggelar rapat bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) guna meninjau dokumen kajian teknis, termasuk cleansing performance and technical inspection (CPTI) dari perusahaan terkait.

“Kami akan cek CPTI-nya terlebih dahulu, baru ambil keputusan lebih lanjut,” ujar Bahlil.

Baca juga: Ketum Pemuda Katolik Video Call Wapres Terpilih, Gibran Langsung Sapa Peserta Rapimnas II

Ia juga menyebut, masukan dari Gubernur Papua Barat Daya, Bupati Raja Ampat, serta pihak perusahaan dan tim penyusun RKAB, akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan langkah selanjutnya.

Pemerintah pusat berkomitmen memastikan kegiatan pertambangan di daerah konservasi seperti Raja Ampat dilakukan secara bertanggung jawab, serta tidak mengorbankan kelestarian lingkungan dan keberlangsungan ekosistem lokal. (*/tribunsorong.com)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved