Layanan Kesehatan Sorong Selatan
Balita di Sorong Selatan Idap Sakit Langka, Bupati Petronela Bantu Santunan hingga Rujukan ke RSCM
Balita tersebut merupakan putri pertama pasangan M. Nurman Ramadhan dan Dewi Saptawati, warga Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya.
Definisi
Dilansir dari halodoc.com, Atresia bilier adalah penyakit langka pada saluran empedu yang hanya menyerang bayi.
Saluran empedu adalah jalur yang membawa cairan pencernaan yang disebut empedu dari hati ke usus kecil.
Sesampainya di sana, cairan empedu memecah lemak dan menyerap vitamin, dan kemudian menyaring limbah dari tubuh.
Akibat Atresia bilier, saluran ini membengkak dan tersumbat, sehingga empedu terperangkap di hati lalu mulai menghancurkan sel.
Baca juga: BPK Audit APBD Sorong Selatan 2024, Wabup Ajak PD Bersikap Terbuka dan Bertanggung Jawab
Seiring waktu, hati bisa terluka (sirosis) kemudian tidak dapat menyaring racun sebagaimana mestinya.
Beberapa bayi mengalami Atresia bilier sejak dalam rahim, namun paling sering gejala muncul antara 2-4 pekan setelah bayi lahir.
Terdapat dua bentuk Atresia bilier, yaitu perinatal dan postnatal.
Penyebab
Penyakit ini bukanlah penyakit menurun atau pun menular, namun terjadinya Atresia bilier masih belum dapat dipastikan.
Kemungkinan pemicu Atresia bilier:
- Perubahan genetik;
- Gangguan sistem imun;
- Gangguan perkembangan hati dan saluran empedu saat di dalam kandungan;
- Paparan pada zat beracun saat dalam kandungan;
- Infeksi virus atau bakteri;
- Faktor Risiko Atresia Bilier.
Faktor risiko Atresia bilier
- Bayi baru lahir;
- Bayi lahir prematur;
- Berasal dari Asia atau Afrika-Amerika;
- Berjenis kelamin perempuan;
- Gejala pada bentuk perinatal, gejala biasanya timbul pada usia sebelum 2 minggu, sedangkan pada tipe postnatal, keluhan biasanya baru tampak pada usia 2-8 pekan.
Gejala awal Atresia bilier
1. Penyakit Kuning
Warna kuning pada kulit dan mata karena tingkat bilirubin (pigmen empedu) yang sangat tinggi dalam aliran darah.
Puskesmas Sorong Dibobol Maling Dua Malam Berturut-turut, Pelayanan Masyarakat Terganggu |
![]() |
---|
Beratnya Pengabdian Nakes dan Warga Mengakses Layanan Puskesmas Klayili Kabupaten Sorong |
![]() |
---|
RSUD Sele Be Solu Sorong Siap-siap Buka Layanan Hemodialisa alias Cuci Darah, PERNEFRI Visitasi Awal |
![]() |
---|
RSUD Raja Ampat Naik Kelas C, Menkes Letakkan Batu Pertama: Pemerataan Akses Layanan Kesehatan |
![]() |
---|
Optimalisasi Layanan RSUD se-Papua Barat Daya, Dokter Umum dan Spesialis Masih Terbatas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.