Program Makan Bergizi Gratis

TNI Tegaskan Hanya Dampingi, Bukan Intervensi Program Makanan Bergizi Gratis di Sorong

Keterlibatan kodim bersifat pendampingan bukan intervensi guna memastikan program nasional ini berjalan optimal dan tepat sasaran.

TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
PROGRAM MBG - Pelaksana Harian (Plh) Komandan Kodim 1802/Sorong Letkol Inf Puguh Prandono menegaskan, komitmen TNI dalam mengawal pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pelaksana Harian (Plh) Komandan Kodim 1802/Sorong Letkol Inf Puguh Prandono menegaskan, komitmen TNI dalam mengawal pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Tambrauw Segera Diuji Coba, Bahan Pangan Lokal Masuk Daftar Menu

Menurut Puguh, keterlibatan kodim bersifat pendampingan bukan intervensi guna memastikan program nasional ini berjalan optimal dan tepat sasaran.

“Ini adalah program nasional, dan kami bertugas mengawal agar pelaksanaannya maksimal,” kata Puguh saat ditemui usai pertemuan dengan tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Makodim 1802/Sorong, Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Kepala Kampung Yukase Nyatakan Dukungan Penuh untuk Program Makan Bergizi Gratis di Maybrat

Ia menilai program MBG sangat menyentuh masyarakat secara langsung, sehingga membutuhkan pengawasan yang serius dan berkelanjutan.

“Program ini tidak bisa dianggap enteng. Kontrol dari pimpinan juga ketat. Setiap hari kami wajib melaporkan perkembangan di lapangan,” jelasnya.

Puguh juga memberikan apresiasi kepada tim SPPG yang dinilainya bekerja dengan penuh tanggung jawab. 

Ia menyoroti bahwa mereka tidak hanya memasak dan membagikan makanan, tetapi juga memperhatikan kandungan gizi, higienitas, serta menerima masukan dari masyarakat.

“Mereka juga terbuka terhadap permintaan variasi sayur dan buah dari para siswa,” ungkapnya.

Baca juga: Kepala Kampung Yukase Nyatakan Dukungan Penuh untuk Program Makan Bergizi Gratis di Maybrat

Terkait cakupan layanan, Puguh menyebut bahwa satu dapur umum SPPG mampu melayani hingga 3.000 siswa setiap hari. 

Namun, ia menekankan bahwa dapur tersebut harus memenuhi standar ketat, baik dari sisi fasilitas maupun kebersihan.

“SPPG tidak bisa asal melayani. Spek dapur harus jelas, higienitas dijaga, dan semua tahapan harus dilalui sebelum beroperasi,” tandasnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved