Sumber Daya Alam Papua Barat Daya

Elisa Kambu Ingatkan Ancaman Eksploitasi Alam pada Tanah Papua Climate Champions Festival 2025

Elisa Kambu mengingatkan, Tanah Papua memiliki kekayaan alam yang luar biasa, namun rentan terhadap ancaman eksploitasi.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
STAN KEARIFAN LOKAL - Stan kearifan lokal dalam Tanah Papua Climate Champions Festival 2025 di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (21/7/2025). Gubernur Elisa Kambu mengingatkan ancaman ekspolitasi alam yang akan berdampak fatal jika tidak dikendalikan. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu membuka Tanah Papua Climate Champions Festival 2025 di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Senin (21/7/2025).

Festival ini menandai berakhirnya program lima tahun Voices for Just Climate Action (VCA) di Tanah Papua.

Kegiatan dihadiri peserta dari berbagai provinsi, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.

Baca juga: 5 Jenis Cenderawasih Bisa Dijumpai di Hutan Malasigi Sorong, Ini Rutenya

Elisa dalam sambutannya mengapresiasi aliansi VCA dan mitra lokal yang telah memilih Kota Sorong sebagai tuan rumah penyelenggaraan.

“Festival ini menjadi ruang penting mendiskusikan berbagai persoalan hutan dan laut di Tanah Papua, serta mendorong keterlibatan semua pihak dalam menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: Hutan Adat Dikebiri Konsesi: Masyarakat Konda Sorong Selatan Minta Pemerintah Kaji Ulang

Elisa Kambu mengingatkan, Tanah Papua memiliki kekayaan alam yang luar biasa, namun rentan terhadap ancaman eksploitasi akibat pemekaran wilayah dan aktivitas pembangunan.

Jika tidak dikendalikan secara baik, bisa berdampak fatal, karena pembangunan butuh pasir, kayu, batu, dan material lainnya.

Elisa menegaskan, ke depan pemerintah akan mendorong regulasi dan diskusi bersama DPRP dan Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MPRBD) guna mengatur hak-hak masyarakat adat secara adil dan transparan.

Masyarakat adat harus menjadi subjek utama dalam pembangunan dan pelestarian lingkungan, termasuk dalam setiap bentuk investasi yang masuk ke Papua.

“Kami ingin memastikan bahwa jika investasi hadir, maka harus bertanggung jawab atas keberlanjutan dan menjaga hutan serta tanah secara baik,” kata Elisa.

Baca juga: Pemuda Maybrat Bersihkan Danau Uter, Bukti Cinta Lingkungan dari Generasi Muda

Putra asal Maybrat ini juga menyoroti pentingnya memperkuat masyarakat adat agar tidak terjebak dalam tekanan ekonomi yang dapat memicu penjualan tanah secara masif.

“Apabila mereka tidak di-backup secara baik, tekanan ekonomi bisa mengubah segalanya,” ucap Elisa. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved