Sorong Selatan

Tantangan Petani Sorong Selatan Menuju Swasembada Pangan

Sedekah Bumi tandai HUT Ke-4 Ikatan Keluarga Sunda Jawa Madura (Ikaswara) Sorong Selatan. 

Penulis: Astri | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ASTRI
HUT IKASWARA - HUT ke-4 Ikatan Keluarga Sunda Jawa Madura (Ikaswara) Sorong Selatan. Anggota Ikaswara berebut gunungan sayur yang berlangsung Senin (4/8/2025) di Sekretariat Ikaswara Keyen. (TRIBUNSORONG.COM/ASTRI) 

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Sedekah Bumi tandai HUT Ke-4 Ikatan Keluarga Sunda Jawa Madura (Ikaswara) Sorong Selatan

Kegiatan diawali pawai gunungan sayur meriah, pada Senin (4/8/2025) sore.

Baca juga: Lahan Kantor Bupati Sorong Selatan Akhirnya Lunas, Pemkab Bayar 9 Kali Senilai Rp4 M ke Marga Anni

Pawai dimulai dari pusat Kota Teminabuan menuju Sekretariat Ikaswara di Kampung Keyen, simbol syukur atas hasil pertanian.

Acara dilanjutkan doa syukur dan tradisi rebutan gunungan hasil panen.

Baca juga: Bupati Sorong Selatan Borong Bendera Dagangan, Pedagang Musiman di Sorong Ini Ketiban Rezeki

Ketua Ikaswara Suyetno mengatakan acara ini simbol syukur atas hasil tanah yang dikelola oleh petani. 

Simbol ini menjaga persatuan dan kekeluargaan di tengah keberagaman yang ada.

“Kami berterima kasih kepada seluruh suku besar di Sorong Selatan yang telah memberi ruang dan kesempatan bagi kami untuk berkontribusi dalam sektor pertanian,” kata dia.

Ia bilang, peran vital para petani Ikaswara dalam menjaga ketahanan pangan daerah.

Mereka menanam, merawat, dan memanen. 

“Berkat mereka dapur tetap berasap, pasar tetap terisi,” ujarnya.

Baca juga: Inilah Daftar Juara Sorsel Idol dan Paduan Suara, Bupati Sorong Selatan Puji Suara Emas Peserta

Ia harap sektor pertanian Sorong Selatan mendapatkan perhatian serius pemerintah daerah dan dinas terkait. 

“Dengan begitu kita bisa bersama menuju swasembada pangan khususnya hortikultura,” ujarnya.

Baca juga: Tren Rambut Anak Muda Teminabuan Sorong Selatan, Buzz Cut hingga Taper Fade

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sorong Selatan, Suyetno, menyampaikan keluhan petani. 

“Ada yang sudah mendapat bantuan, tetapi ada yang masih menunggu,” katanya.

Baca juga: Bendung Arus Modernisasi, Komunitas "Mlakya" Sorsel Gairahkan Musik Tradisional Papua

Ia bilang, pupuk subsidi tidak merata, harga panen jatuh karena pasar lesu.

Masuknya produk luar merusak harga lokal masih menjadi tantangan petani Sorong Selatan(tribunsorong.com/astri)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved