Papua Barat Daya Hari Ini

Ukur Kesiapsiagaan Bencana, BPBD se-Papua Barat Daya Ikuti Penilaian IKD

Kegiatan ini melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota se-Papua Barat Daya.

|
Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
IDEKS KETAHANAN DAERAH - Dinas Kebakaran, Penyelamatan, Penanggulangan Bencana dan Satpol PP (DKP2B) Provinsi Papua Barat Daya menggelar Pengisian dan Penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Tahun 2025 di Kota Sorong, Rabu (12/11/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Dinas Kebakaran, Penyelamatan, Penanggulangan Bencana dan Satpol PP (DKP2B) Provinsi Papua Barat Daya menggelar kegiatan Pengisian dan Penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Tahun 2025 di Hotel Rylich Panorama Kota Sorong, Rabu (12/11/2025).

Kegiatan ini melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota se-Papua Barat Daya.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Papua Barat Daya Alami Kendala, DPR RI Bawa ke Rapat Menteri

Pengisian dan Penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) bertujuan mengukur tingkat ketahanan daerah terhadap bencana sekaligus memperkuat kapasitas pemerintah daerah memitigasi dan kesiapsiagaan bencana.

Kepala DKP2B Papua Barat Daya Vicente Campana Baay mengatakan, IKD instrumen penting menilai sejauh mana daerah mampu menghadapi, merespons, dan pulih dari ancaman bencana.

“Ini upaya bersama mengukur tingkat ketahanan daerah terhadap bencana di seluruh wilayah Papua Barat Daya,” ujar Vicente.

Berdasarkan data IKD tahun-tahun sebelumnya, sejumlah daerah di Papua Barat Daya menunjukkan peningkatan ketahanan bencana.

Kabupaten Sorong Selatan naik dari 0,24 di tahun 2021 menjadi 0,29 pada 2023, Raja Ampat meningkat dari 0,33 menjadi 0,36, Tambrauw dari 0,20 menjadi 0,28, dan Kota Sorong mencapai 0,34 pada tahun 2023.

“Capaian ini cukup baik, tetapi kita masih perlu memperkuat kapasitas daerah yang nilai IKD-nya masih rendah agar seluruh kabupaten dan kota memiliki ketahanan yang seimbang dan berkelanjutan,” ujar Vicente.

Eks Pj Bupati Maybrat itu menyoroti Indeks Risiko Bencana (IRB) yang dikeluarkan BNPB Berdasarkan data tahun 2024.

Baca juga: Proyeksi Pendapatan Papua Barat Daya 2026 Rp1,08 Triliun, Kondisi Fiskal Terus Menurun Sejak 2023

Sebagian besar wilayah Papua Barat Daya seperti Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, dan Kota Sorong masih berada pada kategori risiko tinggi, sementara Tambrauw dan Maybrat tergolong sedang.

“Kondisi ini menunjukkan upaya pengurangan risiko bencana harus terus diperkuat,” katanya.

Vicente berharap setiap BPBD kabupaten/kota memutakhirkan data secara akurat, memperkuat koordinasi antarpemangku kepentingan serta memberikan gambaran menyeluruh terhadap implementasi kebijakan penanggulangan bencana berbasis ketahanan daerah.

“Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar, memberikan manfaat besar bagi seluruh peserta, serta memperkuat ketahanan Provinsi Papua Barat Daya menuju daerah tangguh bencana,” kata Vicente. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved