Diduga Palsukan Dokumen, Nasabah Laporkan BFI Finance Cabang Sorong ke Polisi

PT BFI Finance Cabang Sorong diduga telah melakukan tindakan pemalsuan dokumen terhadap nasabah atas nama Anastasia Irmawati Sepu.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Rahman Hakim
TribunSorong
Anastasia Irmawati Sepu bersama kuasa hukumnya Lutfi S. Solissa. 

Ia meminta agar pihak BFI cabang Sorong segera menyelesaikan persoalan itu jika tidak akan ditempu langkah-langkah hukum terkait penguasaan barang milik orang lain.

Karena mulai proses pencairan sampai top up kredit itu tidak ada upaya konfirmasi dari pihak BFI terhadap klien Irmawati Sepu.

"Ini ada dugaan penipuan dan kerja sama untuk menguasai barang milik orang lain dan ada pemalsuan dokumen sebab sampai saat ini kilen kami tidak merasa menandatangani dokumen," ujarnya.

Disebutkan bahwa, top up kredit itu sebesar Rp141 juta lebih. Dan uang tersebut tidak pernah diterima oleh klien Irmawati Sepu.

Dalam aturan kredit itu harus ada persetujuan dan tandatangan Suami dan Istri serta foto.

Tapi diduga foto lama dimasukan sebagai syarat pencairan. Dan pihak BFI seolah-olah memberikan kemudahan supaya top up bisa cair.

"Jadi uang itu kilen kami tidak pernah tahu, nanti pas pulang dari luar kota baru kedapatan ada pencairan itu karena lihat di hanphone Suminya," katanya.

Anastasia Irmawati Sepu mengatakan, kaget saat melakukan pembayaran angsuran ke 40 pada April 2023.

Karena saat membayar, tagian yang diterima bukan angsuran ke 40 melainkan angsuran pertama.

"Jadi saat saya membayar itu bukan angsuran 40 tapi ini malah angsuran pertama, siapa yang tidak kaget. Dari situ saya mulai cari tau ini. Dan jumlah pembayaran angsuran juga naik tidak sama seperti kredit sebelumnya," ungkap Irmawati Sepu.

Ia berharap BFI harus menerima resiko yang terjadi karena keliru dalam proses pencairan top up kredit tersebut.

"Saya berharap BFI harus terbuka dan bisa menerima persoalan ini. Dan mungkin banyak masyarakat di luar sana yang mengalami hal yang sama tapi tidak berani bicara," ujar Irmawati Sepu.

"Kita harus berani bicara karena kita yang kerja banting tulang untuk membayar kredit jadi jangan sampau ada cara-cara begini yang menjebak kita," tegasnya.

(tribunsorong.com/petrus bolly lamak)


 

 

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved