BLK Tak Berjalan, Kepala Bidang Tenaga Kerja Kabupaten Mappi Ajak Kerjasama MoU dengan BPVP Sorong

Kerjasama dengan BPVP Sorong selain untuk mengurangi angka pengangguran terbuka dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, tapi karena BLK tak jalan.

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Rahman Hakim
TribunSorong/Taufik Nurhayan
Kepala Bidang Tenaga Kerja Kabupaten Mappi Yakobus Wondomo. 

BLK Tidak Berjalan, Kepala Bidang Tenaga Kerja Kabupaten Mappi Yakobus Wondomo: Kerjasama MoU dengan BPVP Sorong Untuk Menciptakan Lapangan pekerjaan dan Mengurangi Pengangguran di Kabupaten Mappi 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kepala Bidang Tenaga Kerja Kabupaten Mappi Yakobus Wondomo mengatakan adanya kerjasama dengan BPVP Sorong selain untuk mengurangi angka pengangguran terbuka dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, ternyata Balai Latihan Kerja (BLK) di Papua Selatan tidak beroperasi sehingga harus melintas ke Papua Barat Daya.

"Disana memang ada BLK hanya saja tahun ini tidak berjalan, sehingga kami memilih untuk mengirim peserta dari Kabupaten Mappi untuk ikut pelatihan di BPVP Sorong, selain itu juga sudah ada kerjasama antara mantan Bupati Mappi dengan BPVP sehingga peserta dari Kabupaten Mappi bisa ikut pelatihan," Ujar Yakobus saat diwawancarai TribunSorong.com, Kamis (8/6/2023).

Sambungnya, sebelum adakan MoU dengan BPVP Sorong, Kabupaten Mappi sendiri sudah sering mengikuti pelatihan di BPVP Sorong, hanya saja tahun ini baru diadakan kerjasama MoU.

Perjalanan peserta pelatihan dari Kabupaten Mappi ini sendiri cukup unik dikarenakan sebelum diberangkatkan ke Sorong, mereka harus melintasi lautan dengan menggunakan perahu laut.

Kerjasama MoU antara BPVP Sorong dan Kabupaten Mappi
Kerjasama MoU antara BPVP Sorong dan Kabupaten Mappi (TribunSorong/Taufik Nurhayan)

"Peserta pelatihan yang ikut di BPVP Sorong ini mereka harus melintasi laut dengan perahu laut atau speed, sebelum akhirnya ke Sorong," tuturnya.

Yakobus juga menambahkan bahwa peserta yang ikut pelatihan di BPVP Sorong juga ditentukan batas usianya, sehingga lebih diutamakan pemuda.

"Ada batasan usia untuk peserta pelatihan dari Kabupaten Mappi, kita utamakan yang muda karena kalau kita bawa yang sudah berkeluarga maka nanti mereka punya istri atau suami bisa datang komplain kami di Dinas," tukasnya.

Lanjutnya, peserta pelatihan diutamakan yang masih muda dan memiliki ijazah paling tidak memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Harapan kami melalui kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas peserta pelatihan dari Kabupaten Mappi agar nantinya dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, serta mengurangi angka pengangguran terbuka di Kabupaten Mappi," tutupnya.

(tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

 

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved