Demo Mahasiswa di Sorong

Mahasiswa Kawal Kinerja Polisi, Wakapolresta Sorong Kota Janji Evaluasi Internal

Dengan adanya aksi ini, Mathias Krey menuturkan, selama bekerja pihaknya tidak berjalan sendiri, namun dikawal oleh mahasiswa di Kota Sorong.

Penulis: Safwan | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sorong menyebut sejumlah penyidik Polresta Sorong Kota tak mampu menangani kasus rudapaksa di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (22/6/2023).( 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Jajaran Polresta Sorong Kota menyambut baik langkah demonstrasi yang diambil oleh HMI Cabang Sorong, terkait kasus rudapaksa yang meningkat di Kota Sorong.

"Saya berterimakasih karena dalam tugas sehari-hari dikontrol oleh adik mahasiswa HMI di Sorong," ujar Wakapolresta Sorong Kota AKBP Mathias Yosia Krey kepada TribunSorong.com, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: UPDATE Demo Rudapaksa, HMI Sayangkan Kasus Diselesaikan Secara Kekeluargaan, Sebut Polisi Tak Mampu

Dengan adanya aksi ini, Mathias Krey menuturkan, selama bekerja pihaknya tidak berjalan sendiri, namun dikawal oleh mahasiswa di Kota Sorong.

"Bagus karena adik-adik bisa kontrol kami dalam tugas, sehingga besok bisa bekerja lebih baik lagi," tuturnya.

Mathias Krey berjanji, ke depan jika ada yang aneh-aneh di internal Polresta Sorong Kota, pihaknya akan turun dan menegur.

Dengan keterlibatan mahasiswa dalam mengawal kinerja Polresta Sorong Kota, Mathias Krey yakin institusi yang besar ini akan lebih baik ke depannya.

Tuntutan HMI

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sorong mendesak Polresta Sorong Kota agar serius menangani kasus rudapaksa anak di bawah umur yang sering terjadi di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Desakan tersebut disampaikan Ketua HMI Cabang Sorong Abdul Qodir Loklomin saat ditemui seusai menggelar demontrasi di Polresta Sorong Kota, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Kasus Rudapaksa Tinggi, HMI Cabang Sorong Kembali Demo

"Demo hari ini kami lakukan karena agar mempertegas terkait aksi HMI kemarin yang berujung represif di Polresta," ujar Abdul Qodir kepada TribunSorong.com.

Apalagi, kasus ini juga telah menjadi atensi Kapolda Papua Barat dan oleh karena itu wajib dilaksanakan di jajaran bawah.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sorong menyerahkan pernyataan sikap ke Wakapolresta Sorong Kota AKBP Mathias Yosia Krey, di Polresta Sorong Kota, Kamis (22/6/2023).(
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sorong menyerahkan pernyataan sikap ke Wakapolresta Sorong Kota AKBP Mathias Yosia Krey, di Polresta Sorong Kota, Kamis (22/6/2023).( (TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN)

Pasalnya, jika generasi muda terus menjadi korban pencabulan dan rudapaksa otomatis bangsa ini pun akan ikut rusak.

"Maka dengan kedatangan kami di Polresta Sorong Kota bermaksud agar meminta perkara semacam ini jangan diselesaikan secara kekeluargaan," tuturnya.

Pasalnya, perkara yang semacam ini tidak boleh diselesaikan secara kekeluargaan, karena rudapaksa dan pencabulan anak masuk dalam kategori kejahatan luar biasa.

"Kejahatan luar biasa yang masuk di Polresta Sorong Kota, kami meminta agar jangan diberi ruang melalui proses kekeluargaan dan lainnya," tegasnya.(tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved