Korupsi Dinas Pertambangan Raja Ampat

Masyarakat Adat Sebut Sekretaris DPD Golkar PBD Selviana Wanma 'Omong Kosong' Bangun Raja Ampat

Masyarakat Adat di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, meminta oknum agar tidak mengklaim diri membangun daerah berjuluk surga kecil jatuh ke bumi

Penulis: Safwan | Editor: Intan
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Sekretaris DPD Golkar Papua Barat Daya, Selviana Wanma memakai rompi merah usai diperiksa Kejaksaan Negeri Sorong Kamis (14/9/2023). 

Pasalnya, proyek yang ditangani pemilik PT Fourking Mandiri mengalami kerugian negara ditaksir mencapai Rp1,3 miliar.

Klaim Selviana

Sekretaris DPD Golkar Papua Barat Daya Selviana Wanma yang kini diamankan Kejaksaan Negeri Sorong, mengaku telah membuang Kabupaten Raja Ampat.

"Raja Ampat adalah kampung halaman saya, dan saya bangun PLTD dengan hati," ujar Selviana kepada awak media di Kejari Sorong, Kamis (14/9/2023).

Ia menegaskan, jika tidak ada lampu (penerangan) Raja Ampat tak kunjung diminati hingga ke mancanegara.

Baca juga: Selviana Wanma Merasa Tidak Pernah Dapat Surat Panggilan dari Kejaksaan, Pasrah Saya Harus Hadapi

Selviana bahkan mengakui, meskipun kedua tangannya di depan Kejari Sorong, kini terborgol dirinya tak merasa sedih.

"Hari ini kalau Raja Ampat tidak terang, bagaimana bisa Raja Ampat bisa diminati sampai ke luar negeri," katanya.

"Saya berbuat sesuatu yang hari ini telah dinikmati oleh masyarakat Raja Ampat."

Selviana berharap, seluruh pihak kembali mengikuti seluruh proses hukum yang dihadapi di Pengadilan Negeri Sorong.

Kronologi Awal

Kejaksaan Negeri atau Kejari Sorong mengamankan Sekretaris DPD Golkar Papua Barat Daya Selviana Wanma di Bandara Domine Edward Osok Sorong.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSorong.com, penangkapan Selviana sekira pukul 06.00 WIT, Kamis (14/9/2023).

Diketahui Kejari Sorong melakukan penangkapan saat Selvi Wanma turun dari pesawat komersil di Bandara Deo Sorong.

Penjemputan dilakukan di Bandara Deo Sorong, lantaran Selviana mangkir dari panggil Jaksa selama tiga kali.

Penjemputan Sekretaris DPD Golkar Papua Barat Daya diduga berkaitan dengan perkara korupsi perluasan jaringan listrik tenaga rendah menengah di Raja Ampat.

Pagu anggaran proyek perluasan jaringan listrik tenaga rendah di Raja Ampat, Papua Barat Daya, tersebut tembus Rp6 Miliar.

Proyek tersebut kemudian mengalami kerugian negara mencapai Rp1,3 Miliar.(tribunsorong.com/safwan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved