Lingkungan Hidup
BBKSDA Lepas 30 Burung Endemik Papua di Malasigi Sorong, Dukung 5 Spot Wisata
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat kembali melepaskan 30 ekor burung dilindungi.
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat kembali melepaskan 30 ekor burung dilindungi.
Pelepasan berlangsung di Kampung Persiapan Malasigi, Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (24/4/2024).
Baca juga: Tanam 150 Pohon di Sorong, Cara BBKSDA dan Mitra Sulap Sempadan Sungai Jadi Koridor Satwa
Kepala Kantor BBKSDA Papua Barat Johny Santoso mengatakan, satwa yang dilepas kali ini merupakan hasil razia bersama tim di pelabuhan dan rumah warga Sorong.
"Satwa yang dilepas sebagian besar yakni barang bukti hasil pengawasan peredaran ilegal di pelabuhan," ujar Johny kepada TribunSorong.com.
Baca juga: BBKSDA Gagalkan Pengiriman Satwa Endemik ke Luar Sorong, Mamberob Minta Bijak pada Satwa Dilindungi
Ia menjelaskan, satwa itu terdiri atas 16 ekor Kakatua Janur Kuning, 12 ekor Kasturi Kepala Hitam dan dua ekor Kasturi Hitam.
Pelepasliaran satwa endemik Papua di Kampung Malasigi juga dihadiri oleh jajaran Polairud Polda Papua Barat, Kejaksaan Negeri Sorong dan para mintra lingkungan.
"Kami pilih Malasigi karena tempat ini dia mengangkat wisata sebagai arus utama hutan desa yang dikelola warga," jelasnya.
Johny menuturkan, gerakan pelepasliaran satwa endemik Papua di Kampung Malasigi dilakukan selama kurun waktu tiga kali.
Gerakan yang dilakukan di Kampung Wisata tersebut dengan harapan bisa menarik para pelancong agar berkunjung di Malasigi.
"Kami sudah lepaskan sejumlah satwa yakni cenderawasih, kasuari, ular dan kakatua yang merupakan endemik Papua," katanya.

Tak hanya itu, Kepala Kampung Persiapan Malasigi Menase Fami (39) bersyukur sebab sudah banyak perhatian dari jajaran BBKSDA Papua Barat di Kampung Malasigi.
"Kami lihat gerakan pelepasliaran satwa di hari ini sudah banyak membawa dampak positif bagi kami di Malasigi," ucapnya.
Baca juga: Anggota DPD RI Mamberob Rumakiek ke Kantor BBKSDA Papua Barat, Diskusi Dampak Kampanye ke Lingkungan
Pasalnya, hingga kini sudah ada beberapa wisatawan telah masuk menikmati potensi alam yang berada di Kampung Malasigi.
Ia menyadari, pelepasan satwa ini justru membuat beberapa spot wisata alam seperti areal burung jadi lebih istimewa.
Manase Fami berharap, kegiatan yang dilakukan saat ini harus dilakukan terus menerus dan jangan berakhir di Kampung Malasigi.
"Gerakan ini sangat baik karena sudah ada 300-an wisatawan dari berbagai negara datang ke Malasigi lihat burung," katanya.
Dukung 5 Spot Wisata
Selain itu, putra asli Suku Moi itu mengaku, hingga kini Kampung Malasigi memiliki lima jenis spot wisata yang jadi unggulan.
Baca juga: FF PBD & BBKSDA PBD Gelar Pelatihan Program Hibah kecil, Hastoto Prioritaskan Kodisi Ekonomi KTH
Pertama, wisatawan bisa menyaksikan lima jenis Cenderawasih yakni dada biru, kuning, bela rotan, raja dan lainnya.
Kedua, para pelancong bisa berkunjung di areal wisata pemandian air panas yang tak jauh dari Kampung Persiapan Malasigi.
Ketiga, spot wisata yang ada di sini juga yakni goa di Kampung Malasigi.
Keempat, ketika mengunjungi Kampung Malasigi para pelancong juga diajak ke objek wisata berburu gurame.
Kelima yakni wisata kemping bagi anak muda yang ingin menikmati keindahan alam dan ketenangan di dalam hutan. (tribunsorong.com/safwan ashari)
BBKSDA Papua Barat
Kabupaten Sorong
Papua Barat Daya
satwa endemik Papua
Polda Papua Barat
Kejaksaan Negeri Sorong
Kampung Malasigi
Berdayakan Masyarakat Daerah Penyangga, BBKSDA dan Pemkab Raja Ampat Gelar Workshop |
![]() |
---|
BBKSDA Papua Barat Bangun Kerjasama Pemda Raja Ampat Menjaga Hutan Lestari |
![]() |
---|
BBKSDA Papua Barat Persiapkan KTH Raja Ampat Jaga Kelestarian Kawasan Hutan |
![]() |
---|
BBKSDA Tangkap Dua Pemburu Liar di Kawasan Cagar Alam Warkesi Raja Ampat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.