Debat Pilkada Papua Barat Daya 2024

AFU Komitmen Tingkatkan IPM dan Ekspor Sektor Pariwista Papua Barat Daya

Itu menjadi modal utama untuk dirinya bersama Petrus Kasihiw mendorong peningkatan pendapatan perkapita di Provinsi Papua Barat Daya.

Penulis: Angela Cindy | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya Nomor Urut 1 Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiw (ARUS) saat mengikuti Debat Publik Ketiga Pilkada 2024 di Hotel Vega, Kota Sorong, Rabu (20/11/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya Nomor Urut 1 Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiw (ARUS) berkomitmen meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua Barat Daya.

Baca juga: BERSINAR Komitmen Dorong Ekonomi Papua Barat Daya, Akses Perdagangan Jalur Asia Pasifik jadi Atensi

Cagub Abdul Faris Umlati mengatakan, bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat di Papua Barat Daya maka harus didorong melalui potensi-potensi sumber daya alam (SDA) dan potensi-potensi ruang yang dimiliki oleh lima Kabupaten dan satu kota di Papua Barat Daya.

“Kami akan memitigasi potensi SDA yang ada di Provinsi ini, sebagai contoh ada potensi energi fosil dan juga sektor perdagangan industri lokal yang harus ditingkatkan untuk mendukung pendapatan perkapita,” ujarnya saat menjawab pertanyaan dari panelis di debat ketiga di Hotel Vega Kota Sorong, Rabu (20/11/2024).

Pria yang akrab disapa AFU itu bilang, bahwa dalam mendorong pengembangan pendapatan perkapita di Papua Barat Daya adalah dengan memberikan dukungan kepada para pelaku ekonomi kreatif atau UMKM di Papua Barat Daya.

Baca juga: Ini Strategi Cagub Gabriel Asem Dongkrak Pendapatan Perkapita Papua Barat Daya

AFU juga mencontohkan Kabupaten Raja ampat duduk di posisi ketiga di Provinsi Papua Barat Daya yang menunjukkan bahwa pendapatan perkapitanya sudah membaik di atas 76 persen.

Itu menjadi modal utama untuk dirinya bersama Petrus Kasihiw mendorong peningkatan pendapatan perkapita di Provinsi Papua Barat Daya.

“Jadi kedepannya dalam meningkatkan pendapatan perkapita di Papua Barat Daya, harus ada dukungan regulasi yang lebih berpihak pada para pelaku UMKM dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan perkapitanya sendiri,” jelas dia. 

Baca juga: Paslon BERSINAR Janji Dongkrak PAD Papua Barat Daya Lewat Pengelolaan SDA Berkelanjutan

Ia mengaku, paparan pada debat sebenarnya sudah dilakukan di Raja Ampat 10 tahun saat menjabat sebagai bupat.

Misalnya soal ekspor itu bukan hanya tentang hasil komoditi pertanian, perikanan dan kehutanan contohnya kayu dan lainnya, tapi juga dibidang pariwisata.

"Industri pariwisata juga termaksud salah satu ekspor jasa dan tuan dinegerinya sendiri sebelumnya sudah dilakukan," ujar AFU.

Baca juga: Upaya Paslon JOIN Kelola Hutan Papua Barat Daya Seluas 3,4 Juta Hektare untuk Simpanan Karbon

Dia berujar, banyak anak-anak di Kabupaten Raja Ampat saat ini bisa berkomunikasi dengan turis asing karena belajar secara otodidak mulai dari Bahasa Jerman, Inggris maupun Bahasa Perancis. 

Itu terjadi karena adanya dukungan dari Pemkab Raja Ampat yang dipimpinnya saat itu telah memajukan industri pariwisata di Kabupaten Raja Ampat. 

“Dulu adanya pertumbuhan homestay dari 1-2 kini jumlah homestay mencapai sekitar 100,” jelas dia. (tribunsorong.com/angela cindy/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved