Program Makan Bergizi Gratis

Wamendagri Ribka Haluk Kunker ke Papua Barat Daya, Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Sorong

Ribka Haluk mengatakan, terdapat sejumlah isu strategis terkait gizi balita dan ibu hamil yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. 

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk bagikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Inpres 17 Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (21/11/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk kunjungan kerja (kunker) ke Papua Barat Daya, Kamis (21/11/2024).

Adapun agendanya satu di antaranya membagikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Sikap Paslon Malagam-Suprapto soal Program Makan Bergizi Gratis dan Transmigrasi di Kabupaten Sorong

Lokasi uji coba program dilaksanakan bergizi di SD Inpres 17 Kabupaten Sorong.

Dalam kegiatan ini Wamendagri Ribka Haluk didampingi Pj Gubernur Mohammad Musa'ad bersama Pj Sekda Johni Way dan Plt Kadisdikbud Adolof Kambuaya, Pj Bupati Sorong Edison Siagian, dan Pj Wali Kota Sorong Bernhard E Rondonuwu.

Baca juga: Persiapan Pemprov Papua Barat Daya Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Kedatangan Wamendagri Ribka Haluk bersama dengan rombongan disambut tarian khas Papua oleh siswa siswi SD Inpres 17.

Ribka Haluk mengatakan, terdapat sejumlah isu strategis terkait gizi balita dan ibu hamil yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. 

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka prevalensi stunting tercatat masih sebesar 21,5 persen serta underweight pada balita 15,9 persen.

Baca juga: Profil Ribka Haluk, Sosok Wamen Dalam Negeri di Kabinet Prabowo Subianto, Simak Deretan Prestasinya

Selanjutnya kasus kekurangan energi kronis (KEK) bagi ibu hamil sebesar 16,9 persen, anemia pada ibu hamil sebesar 27,7 persen, serta 96,7 persen ibu hamil diketahui mengalami kurangnya konsumsi buah dan sayur.

“Permasalahan-permasalah tersebut akan berdampak signifikan pada kualitas sumber daya manusia di masa depan, terutama dalam aspek pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan motorik anak,” ujar Ribka Haluk.

Eks Pj Gubernur Papua Tengah itu bilang, berdasarkan kajian yang ada, anak yang mengalami stunting cenderung memiliki IQ rata-rata 11 poin lebih rendah dibanding anak bergizi baik. 

Jika tidak segera ditangani, stunting dapat menyebabkan kerugian ekonomi negara yang diperkirakan mencapai 2-3 persen dari produk domestik bruto (PDB). 

Baca juga: Persiapan Program Makan Sehat Bergizi, Pj Gubernur Cek Lahan Pertanian dan Peternakan di Raja Ampat

Selain itu kondisi ini juga dapat menghambat upaya menciptakan generasi untuk Indonesia Emas.

Ribka berharap lewat program MBG ini, para siswa SD Inpres 17 Kabupaten Sorong bisa memanfaatkan secara baik. 

"Program juga diharapankan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan serta meningkatkan energi yang cukup untuk belajar dan berkembang,” katanya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved