Haji 2025

Cerita Mbah Karman, Jemaah Calon Haji Tertua dari Kabupaten Sorong, 10 Tahun Menanti ke Tanah Suci

Acara yang dipimpin Wakil Bupati Sutejo tersebut berlangsung di Aula Kantor Kemenag Sorong, Kelurahan Malasom, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
JEMAAH CALHAJ TERTUA - Karman (81), jemaah calon haji tertua asal Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya usai mengikuti Pelepasan Jemaah Calon Haji 1446 H/2025 di Aula Kantor Kemenag Sorong, Kelurahan Malasom, Distrik Aimas, Rabu (30/4/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sorong menggelar Pelepasan Jemaah Calon Haji 1446 H/2025, Rabu (30/4/2025).

Acara yang dipimpin Wakil Bupati Sutejo tersebut berlangsung di Aula Kantor Kemenag Sorong, Kelurahan Malasom, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Tercatat sebanyak 77 calhaj yang dilepas menuju Tanah Suci, tterdiri dari 40 jemaah laki-laki dan 37 perempuan.

Baca juga: Pelatihan Pencegahan Perkawinan Anak Digelar di Kabupaten Sorong

Satu di antara jemaah tersebut adalah Karman yang merupakan calhaj tertua berusia 81 tahun.

Mbah Karman, begitu ia bisa disapa mengaku telah menanti lebih dari 10 tahun buat menunaikan ibadah haji. 

Baca juga: Daftar Tunggu Haji Kabupaten Sorong Capai 18 Tahun, Cuma 73 Jemaah Berangkat Per Tahun

Lamanya daftar tunggu membuatnya tetap bersabar hingga akhirnya mendapat kesempatan berangkat menunaikan Rukun Islam ke lima pada tahun ini melalui Embarkasi Makassar.

"Kesabaran itu yang paling utama, termasuk dalam menunggu antrean haji seperti ini. Semua harus dilalui secara ikhlas," ujar Mbah Karman Kepada TribunSorong.com.

"Saya dan istri seharusnya berangkat bersama, tapi jadwal keberangkatannya berbeda satu tahun (2026). Jadi istri belum bisa berangkat tahun ini." 

Baca juga: 401 Anak RA di Sorong Ikuti Manasik Haji, Edukasi Agama yang Menyentuh Hati

Karman menambahkan, sebagai persiapan menunaikan rangkaian ibadah haji serta tetap menjaga kesehatan, dirinya rutin olahraga jalan kaki sejauh dua kilometer setiap hari.

"Dulu saya petani, sekarang sudah tidak kerja lagi karena dilarang oleh anak-anak saya," katanya. 

Bapak delapan anak ini berharap ibadah hajinya dapat berjalan lancar dan bisa pulang ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved