Infrastruktur Sorong
4 Titik Jembatan Rusak di Klayili Kabupaten Sorong Mulai Diperbaiki
Warga Distrik Klayili, Kabupaten Sorong bersama Forum Masyarakat Adat siap mendukung proses perbaikan jalan dan jembatan yang rusak.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Warga Distrik Klayili, Kabupaten Sorong bersama Forum Masyarakat Adat siap mendukung proses perbaikan jalan dan jembatan yang rusak.
Tokoh masyarakat Klayili, Yezer Su megatakan, PT. Petrogas bersama warga Distrik Klayili akan mulai memperbaiki jembatan rusak pada Selasa (22/7/2025).
"Rencananya besok akan mulai membongkar dan memperbaiki ulang jembatan rusak," katanya kepada TribunSorong.com, Senin (21/7/2025).
Baca juga: DPRK dan Warga Buka Palang Jalan Lintas Sorong Selatan-Maybrat
Hari ini, lanjutnya, pihak perusahaan telah memasok material kayu dari hutan ke empat titik jembatan rusak di Kampung Klasuat.
Inisiatif ini diambil karena pemerintah daerah belum membuka ruang diskusi bersama warga Distrik Klayili, padahal kondisinya rusak puluhan tahun.
"Kami berharap agar pemerintah daerah dapat lebih peduli dengan kondisi infrastruktur di Klayili, karena akses jalan dan jembatan ini sangat penting bagi aktivitas ekonomi dan kebutuhan sehari-hari masyarakat," ucap Yezer Su.
Palang jalan
Akses jalan utama yang menghubungkan Sorong dengan Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya sempat ditutup total oleh Forum Masyarakat Adat pada Senin (30/6/2025) lalu.
Aksi pemalangan jalan ini dimulai sejak pukul 06.00 WIT sebagai bentuk protes terhadap kerusakan parah infrastruktur jalan yang tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Yezer Su menjelaskan, bahwa penutupan dilakukan lantaran kondisi jalan bertahun-tahun rusak parah dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
“Belum ada perhatian dari Pemkab Sorong maupun Pemprov Papua Barat Daya. Jalan ini sudah sangat memprihatinkan,” ujar Yezer kepada TribunSorong.com.
Ia menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar protes biasa, melainkan bentuk ultimatum masyarakat terhadap pemerintah daerah.
“Kami menuntut kehadiran langsung Gubernur Papua Barat Daya dan Bupati Sorong di lokasi untuk melihat langsung kondisi jalan dan menerima aspirasi kami,” katanya.
Baca juga: Warga Palang Jalan Sorong-Klayili, Tuntut Gubernur dan Bupati Sorong Datang Langsung
Masyarakat, kata Yezer, menolak segala bentuk negosiasi atau mediasi yang hanya diwakilkan oleh pejabat atau staf teknis.
Mereka ingin menyampaikan keluhan secara langsung dan menggelar diskusi terbuka bersama dua kepala daerah utama untuk mencari solusi konkret.
“Kami tidak ingin menunggu proses lambat. Hari ini juga harus ada kebijakan tegas dan nyata dari pemerintah. Kami ingin perubahan langsung, bukan janji,” ucapnya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
Bukan Cuma Anak, Inilah Sasaran Penurunan Stunting di Dinas DP3AP2KB Kabupaten Sorong |
![]() |
---|
Siswi SMPN 9 Kabupaten Sorong Dapat Edukasi Menstruasi Program Rumanona |
![]() |
---|
Peraturan Bupati Jadi Dasar Hukum Penanganan Stunting di Kabupaten Sorong |
![]() |
---|
Pembekalan Pemuda Pelopor Kabupaten Sorong, Wabup Sutejo: Generasi Muda Agen Perubahan Pembangunan |
![]() |
---|
Angka Stunting di Kabupaten Sorong Turun Jadi 17 Persen, Lebih Rendah dari Rata-Rata Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.