Pemprov PBD
Ancaman Siber Mengintai: Pemprov Papua Barat Daya Gaungkan Keamanan Digital Mendesak
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Papua Barat Daya menggelar Operasionalisasi Jaringan Komunikasi Sandi Pemerintah Daerah.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Papua Barat Daya menggelar Operasionalisasi Jaringan Komunikasi Sandi Pemerintah Daerah.
Baca juga: 4 Jam Kantor Dinas PUPR Papua Barat Daya Tutup, Gubernur Turun Tangan, Wartawan Sempat Dilarang
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Papua Barat Daya, Atika Rafika, mengatakan, upaya pemprov perkuat sistem komunikasi dan keamanan informasi.
“Kami menghadapi tantangan baru, ancaman kejahatan siber. Ini tidak bisa kami anggap remeh,” ujar Atika, Selasa (29/7/2025).
Ia bilang, masyarakat dan aparatur pemerintah, kini tergantung perangkat digital seperti ponsel pintar.
Ketergantungan menimbulkan risiko serius jika tidak diimbangi kesadaran keamanan digital.
“Serangan siber bisa datang dalam bentuk malware, phishing, ransomware, hingga kebocoran data,” kata dia.
Baca juga: KPK Mediasi Sengketa Aset: Pelabuhan Kladewak Sorong Kini Milik Pemprov Papua Barat Daya
Sambungnya, dampaknya siber tidak hanya secara finansial, tapi mengganggu stabilitas sistem pemerintahan dan menurunkan kepercayaan publik.
Papua Barat Daya mengejar ketertinggalan, membangun sistem keamanan informasi.
Baca juga: Dana Otsus Papua Barat Daya Disorot KPK: Transparansi Nol, Rawan Korupsi
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) langkah penting membuka wawasan dan transfer pengetahuan bagi ASN.
“Ilmu ini masih baru bagi banyak dari kita, tetapi sangat penting. Karena saat ini, keamanan siber dan sandi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mutlak,” ujar Atika.
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Papua Barat Daya Irma Riyani Soelaiman menambahkan pengelolaan keamanan siber dan sandi tidak menjadi tanggung jawab di tingkat provinsi.
Tetapi diperkuat di seluruh Dinas Kominfo kabupaten/kota se-Papua Barat Daya.
“Kita semua memakai komputer, laptop, HP. Bahkan alat paling sederhana menjadi pintu masuk serangan jika tidak dijaga keamanannya,” kata Irma.
Baca juga: Daftar Lengkap 9 Anggota DPRP Papua Barat Daya Jalur Otsus, Representasi Adat Berbagai Wilayah
Ia melanjutkan, penting edukasi dan kesadaran melindungi perangkat ancaman virus, malware, hingga pencurian data.
Masyarakat sering mengabaikan pentingnya antivirus atau perlindungan digital.
Baca juga: Pelatihan Calon Paskibraka Papua Barat Daya Dimulai: Fokus Bentuk Karakter dan Nasionalisme
Padahal data pribadi dan perangkat digital kini menjadi bagian vital dari kehidupan dan pekerjaan.
“Kita sering menganggap remeh. HP rusak tinggal bawa ke tukang servis. Tapi kita lupa bahwa data di dalamnya bisa dijual, dicuri,” katanya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Audit Keuangan Pemprov Papua Barat Daya 2024, BPK RI Beri Catatan dan Rekomendasi |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Senin 28 Juli 2025, Awan Mendominasi |
![]() |
---|
Tantangan Pendidikan Daerah 3T Papua Barat Daya, Kemenag Siapkan Insentif Guru-guru Berdedikasi |
![]() |
---|
3 SLB Jadi Pondasi Awal Pendidikan Inklusif di Papua Barat Daya, Data Disabilitas Segera Disusun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.