Penyelundupan Satwa

Cenderawasih Raja Ampat Sitaan BBKSDA Papua Barat Daya Dilepasliarkan

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Daya melepasliarkan 17 cenderawasih di Kabupaten Raja Ampat.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
KEMBALI KE HABITAT - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Daya melepasliarkan 17 cenderawasih di Kabupaten Raja Ampat, Selasa (26/8/2025). Burung endemik itu gagal diselundup ke luar Sorong menggunakan KM Gunung Dempo di Pelabuhan Sorong. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Daya melepasliarkan 17 cenderawasih di Kabupaten Raja Ampat.

Burung endemik itu gagal diselundup ke luar Sorong menggunakan KM Gunung Dempo di Pelabuhan Sorong.

"Saya mau koreksi, total cenderawasih 17 ekor (sebelumnya 18). Semua spesies asli Raja Ampat," ujar Kepala BBKSDA Papua Barat Daya Genman Suhefti Hasibuan kepada TribunSorong.com, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: 5 Jenis Cenderawasih Bisa Dijumpai di Hutan Malasigi Sorong, Ini Rutenya

Rinciannya 11 cenderawasih kepala botak dan cenderawasih merah sebanyak enam ekor.

Selain itu, dua spesies tersebut, lanjut Genman, satwa lain yang turut disita, yakni kasuari, ular, dan sejumlah hewan lainnya masih diamankan di kantor BBKSDA.

"Langkah selanjutnya memeriksa dan menginvestigasi kasus ini," katanya.

Curiga suara burung

BBKSDA Papua Barat Daya menggagalkan penyelundupan 24 satwa endemik Papua di Pelabuhan Sorong, Kota Sorong, Jumat (22/8/2025).

Baca juga: Tugu Cenderawasih Nabire Terlantar, Simbol Kota yang Kini Terlupakan

Kepala BBKSDA Papua Barat Daya Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, satwa itu ditemukan di KM Gunung Dempo yang sandar bongkar muat penumpang.

"Petugas kami mendapati ada barang dibungkus dalam karung lalu terdengar suara burung," ujarnya kepada TribunSorong.com via telepon, Sabtu (23/8/2025).

Pihaknya pun berkoordinasi dengan polisi, karantina, dan instansi lainnya, kemudian mengecek barang bawaan tersebut di sebuah kamar.

Genman menyebut, saat pemeriksaan, barang bawaan itu diantar oleh seorang porter pelabuhan.

"Saya belum menyimpulkan ini punya jaringan yang terorganisir atau bukan," ucapnya. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved