Polemik 3 Pulau Raja Ampat Masuk Malut
Peran Penting Sultan Tidore dalam Sejarah Papua, Dihargai dengan Pemberian Kain Adat
Pemberian ini melambangkan pengakuan dan penghargaan atas hubungan sejarah erat antara masyarakat Tidore dan Papua.
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Generasi Muda Moi (GMM) Sorong, Papua Barat Daya memberikan kain tenun adat disebut mele teba kepada Jou Sultan Tidore, Husain Alting Sjah.
Pemberian ini melambangkan pengakuan dan penghargaan atas hubungan sejarah erat antara masyarakat Tidore dan Papua.
Baca juga: Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Inayah Kota Sorong, Wagub Nausrau Beri 4 Wasiat
Ketua GMM Paulus Sufan menjelaskan, bahwa pemberian kain tenun adat tersebut menandai bahwa Sultan Tidore adalah bagian dari tanah Papua.
Menurutnya, kain mele teba adalah bukti nyata ikatan yang kuat antara Papua dan Tidore, yang diharapkan akan terus terjalin.
Baca juga: Begini Tanggapan Wali Kota Sorong atas Pandangan Fraksi DPR
Paulus Sufan menambahkan, sejarah lisan yang diturunkan oleh para tetua adat Suku Moi menyebutkan bahwa Sultan Tidore memiliki peran sentral dalam penyebaran agama di Papua.
Sultan Tidore-lah yang membuka jalan bagi para misionaris, bahkan mengutus pengawal terbaiknya untuk mengantar dua misionaris Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler ke Pulau Mansinam.
Hubungan Tidore dan Papua telah terjalin lama dan diperkuat oleh ikatan sumpah antara leluhur mereka.
"Mele teba adalah kain adat suku Moi Sorong yang kami berikan ke Jou Sultan, sehingga menjadi bukti ikatan Papua dan Tidore bisa tetap terjalin erat terus," ujar Paulus kepada TribunSorong.com, Sabtu (13/9/2025).
Baca juga: Sorotan Fraksi APPSA terhadap Pertanggungjawaban APBD Kota Sorong 2024
Paulus Sufan menegaskan bahwa Sultan Tidore datang ke Sorong bukan sebagai tamu, melainkan sebagai bagian dari pemilik wilayah yang telah ada sejak lama.
Sufan berharap agar keluarga Tidore yang berada di Sorong dapat ikut serta membangun daerah ini layaknya rumah sendiri, mengingat kedua leluhur mereka, Tidore dan Papua, telah diikat oleh sumpah setia.
"Kami mengakui bahwa hubungan Tidore dan Papua sudah terjalin lama, serta Leluhur kita bersama diikat dengan sumpah," katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.