Pimpinan Ponpes Setubuhi Santri

Polisi Bongkar Tindakan Asusila Pimpinan Ponpes di Sorong, Dilakukan di Jemuran hingga Kamar

Jajaran Polres Sorong, membongkar kronologi tindakan pidana asusila pimpinan pondok pesantren (ponpes) yang dilakukan berulang-ulang.

Penulis: Safwan | Editor: Intan
tribunsorong.com/safwan
Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru merilis kejadian asusila di Pondok Pesantren di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (15/9/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Jajaran Polres Sorong, membongkar kronologi tindakan pidana asusila pimpinan pondok pesantren (ponpes) yang dilakukan berulang-ulang di Kabupaten Sorong.

Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru mengatakan, terdapat tiga korban asusila yang melaporkan perilaku pimpinan ponpes ke Polres Sorong.

"Korban pertama dicabuli sejak 2014 dan dia masih duduk di bangku SMP atau Tsanawiyah," ujar Yohanes kepada awak media, Jumat (15/9/2023).

Perilaku menyimpang yang ditunjukkan pimpinan ponpes kepada santriwati korban pertama berlanjut hingga 2019 lalu.

Baca juga: Soroti Kasus Asusila Pimpinan Ponpes di Sorong, Komnas Perempuan Bongkar Motif Lama

Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru merilis kejadian asusila di Pondok Pesantren di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (15/9/2023).
Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru merilis kejadian asusila di Pondok Pesantren di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (15/9/2023). (tribunsorong.com/safwan)

Korban pertama disetubuhi di dua lokasi yakni tempat jemuran pakaian dan kamar tidur tersangka IK di ponpes tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan Yohanes, korban kedua dicabuli oleh IK pada 2017 lalu, dan berlanjut hingga Agustus 2023 kemarin.

"Kejadian asusila IK terhadap santriwatinya di sebuah ruangan kosong Agustus 2023 kemarin," katanya.

Yohanes menambahkan, IK juga telah melakukan pencabulan kepada korban ketiga sebanyak lima kali di pesantren.

Ia menjelaskan, dari penyidikan yang dilakukan Polres Sorong, maka mencuat kembali dua santri yang jadi korban.

Baca juga: Buntut Kasus Asusila di Ponpes, Puluhan Santri Pilih Tinggalkan Asrama

Meski begitu, kedua santri tersebut enggan melaporkan tindakan IK kepada Polres Sorong agar dilakukan proses hukum.

Alasan Lapor

Tak hanya itu, Yohanes menjelaskan, tindak asusila yang dilakukan ke santri terbongkar lantaran IK kembali mengajak korban pertama agar berhubungan badan.

Kendati demikian, ajakan IK ditolak oleh korban pertama dan akhirnya tersangka masuk ke kamar, menyiram air hingga menjambak rambut santriwati tersebut.

"Korban itu cerita ke teman dan akhirnya kabar tersebut diketahui oleh keluarga korban pertama," jelasnya.

Mendengar kabar tersebut, orangtua dari korban pertama menarik si buah hati di pondok dan membuat laporan di polisi.

"Setelah diperiksa motif dari si IK hanya memenuhi dorongan seksual dan dia tidak punya kelainan kejiwaan apapun," katanya.(tribunsorong.com/safwan)

 

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved