Eksploitasi Anak

Praktik Eksploitasi Anak Diduga Terjadi di Sorong, Aktivis Perempuan Bilang Rata-rata Asli Papua

Dugaan praktik eksploitasi anak dengan modus dipekerjakan sebagai penjaga parkir dan membawa kotak amal kerap dijumpai di wilayah Kota Sorong, Papua B

Penulis: Safwan | Editor: Ilma De Sabrini
ISTIMEWA
Ilustrasi 

Mendengar hal itu, Kepala Kementerian Agama Kota Sorong Rofiul Amri mengatakan pernah menemui anak yang membawa kotak amal di sejumlah titik di wilayah Sorong.

"Saya sudah sampaikan kalau eksploitasi anak agar kepentingan bangun tempat ibadah sebetulnya tidak boleh," tegasnya.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Ribuan Pengungsi Maybrat Hidup Tak Layak: Hak Dasar Tidak Dipenuhi

Rofiul menilai, anak-anak itu juga sering disuruh berjalan dengan kotak amal dari Kota Sorong hingga ke Kabupaten Sorong.

Ia menuturkan, jika mencari sumbangan harusnya yang bawa adalah orang dewasa, anak-anak harusnya ada di ruang kelas.

"Yang jelas, bersedekah boleh saja, namun kami tidak membolehkan anak-anak dijadikan korban eksploitasi," jelasnya.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Ribuan Pengungsi Maybrat Hidup Tak Layak: Hak Dasar Tidak Dipenuhi

Tak hanya itu, Kenit PPA Satreskrim Polresta Sorong Kota Ipda Nelfince Rumbino menjelaskan, terkait kasus eksploitasi anak di Sorong pihaknya belum mendapat laporan dari pihak terkait.

"Belum ada laporan ke kami baik dari dinas atau aktivis perempuan berkaitan dengan kasus eksploitasi anak," katanya.

Selain itu, TribunSorong.com telah mengonfirmasi kasus tersebut kepada Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Sorong Papua Barat Daya Linda Mosso.

Hanya saja, hingga tulisan ini dinaikkan Plt Kepala Dinas P3A Kota Sorong tak kunjung menjawab pertanyaan yang diajukan TribunSorong.com via pesan WhatsApp. (tribunsorong.com/safwan ashari) 

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved