Sumber Daya Manusia Kota Sorong
Sekolah Bola Kaki Belanda di Kota Sorong Mulai Dibangun, Siap Cetak Atlet Hiasi Timnas
Menurutnya, sepakbola di tanah Papua sudah seperti agama karena begitu kuatnya D.N.A. sepakbola yang ada di dalam darah Orang Asli Papua.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Ketua DPD RI AA Lanyalla Mahmud Mattalitti meletakkan batu pertama pembangunan Sekolah Bola Kaki Belanda di Jalan Obet Mubalus, Kelurahan Saoka, Distrik Maladumes, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (6/7/2024).
Baca juga: Progres Pembangunan Sekolah Bola Kaki Belanda di Kota Sorong Capai 20 Persen
Selain Sekolah Bola Kaki Belanda, AA Lanyalla Mahmud Mattalitti juga meletakkan batu pertama pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Papua Bangkit.
Ketua DPD RI AA Lanyalla Mahmud Mattalitti menjelaskan, sejak 2016 Kementerian Pendidikan memberikan ruang bagi sekolah kejuruan untuk memperluas spektrum kurikulum.
Baca juga: Tantangan Terberat Sekolah Bola Kaki Belanda di Sorong, Sang Pendiri Johan Ang Singgung soal Gizi
Termasuk di bidang energi dan pertambangan. Apalagi model pembelajaran di SMK saat ini difokuskan kepada pendidikan vokasi.
“Mempersiapkan siswa untuk bisa langsung bekerja, melalui kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. Di mana anak didik diberi bekal keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri termasuk pertambangan,” katanya.
Dia bilang, pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga bisa lahir dari dunia olahraga yang akan dihasilkan oleh Sekolah Bola Kaki Belanda ini.
Menurutnya, sepakbola di tanah Papua sudah seperti agama karena begitu kuatnya DNA sepakbola yang ada di dalam darah Orang Asli Papua.
Baca juga: Sekolah Bola Kaki Belanda Akan Dibuka di Sorong, Pelatih Didatangkan dari Ajax Amsterdam Belanda
Karena sudah terbukti, pemain sepakbola asal Papua tidak pernah absen menghiasi Tim Nasional Sepakbola Indonesia di berbagai level umur.
“Saya sebagai mantan Ketua Badan Timnas PSSI dan mantan Ketua Umum PSSI, lebih hormat kepada para pemain dari tanah Papua, ketimbang pemain sepakbola asing yang dikontrak di klub-klub sepakbola kita. Karena kebanggaan kita harus tetap kepada anak bangsa yang lahir dan besar di tanah airnya. Karena bagi saya, negara-negara di luar sana, yang memiliki prestasi sepakbola, seharusnya cukup menjadi inspirasi bagi kita untuk belajar,” ucapnya.
Lanjutnya, seperti Sekolah Sepakbola Kaki Belanda yang didirikan di Kota Sorong ini, yang tentu bertujuan untuk mengambil pelajaran dan mendapat inspirasi dari Sepakbola Belanda yang harus kita akui lebih berprestasi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Penggiat Sepak Bola Berunjuk Rasa di Lobi Kantor Wali Kota Sorong, Protes Konser DMP
Sekolah Sepakbola Kaki Belanda ini diharapkan akan lebih banyak lagi mutiara-mutiara hitam yang akan dilahirkan dari tanah Papua, menyusul nama-nama yang telah menghiasi sejarah Tim Nasional Sepakbola Indonesia.
“Kami ingin agar kedepannya sekolah sepak bola kaki Belanda ini bisa melahirkan lagi pemain sepakbola hebat dari tanah Papua seperti Boaz Solossa, Ortisan Solossa, Terens Puhiri, Patrick Wanggai, Titus Bonai, Okto Maniani, Yanto Basna hingga Ricky Kambuaya. Yang semua adalah mutiara-mutiara hitam yang lahir dari Papua,” ujarnya.
Baca juga: VIRAL Sekretaris Dinas di Kota Sorong Bicara Politik Tuai Banyak Kritikan
Dia juga berharap SMK Papua Bangkit dan pendirian Sekolah Sepakbola Kaki Belanda dapat memberikan kontribusi konkret dan nyata untuk melahirkan SDM unggul di dunia pendidikan dan olahraga di tanah Papua tercinta.
“Sekaligus menjadi bagian dari dukungan Papua Barat Daya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkas dia. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.