Pasar Remu Kota Sorong Terbakar

Personel TNI-Polri Bahu Membahu Bersihkan Puing-puing Kebakaran Pasar Remu Sorong

Ia mengatakan, personel yang dikerahkan mulai dari Pasmar 3, Korem 181/PVT hingga Polresta Sorong Kota.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Personel TNI-Polri dari berbagai kesatuan bahu membahu membersihkan puing-puing sisa kebakaran di Pasar Remu, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (3/10/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong Bernhard Rondonuwu meminta dukungan TNI-Polri guna membantu membersihkan puing-puing di Pasar Remu yang terbakar pada Sabtu (28/9/2024) lalu.

Ia mengatakan, personel yang dikerahkan mulai dari Pasmar 3, Korem 181/PVT hingga Polresta Sorong Kota.

"Para personel TNI-Polri yang turun masing-masing satu satuan setingkat pleton (SST)," ujar Bernhard E Rondonuwu, Kamis (3/10/2024).

Baca juga: BPS Ikut Terdampak Tragedi Kebakaran Pasar Remu Sorong, Berikut Penjelasannya

Menurutnya, aparat diterjunkan setelah ada kesepakatan antara kedua asosiasi pedagang yang mengoordinir di Pasar Remu.

Direktur Pol PP dan Linmas, Kemendagri ini menyebut, dalam gotong royong tersebut juga dikerahkan armada truk maupun peralatan penunjang lainnya.

 

Selain dari TNI-Polri, juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Sorong dan pihak ketiga guna mengangkut puing-puing kebakaran.

"Pembersihan semoga bisa cepat rampung agar para pedagang bisa kembali membuka lapak," ucap Bernhard E Rondonuwu.

Ribuan lapak ludes

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Remu Ahmad Yani mengatakan, data lapak yang terbakar berjumlah 1.220 unit.

Rinciannya terdiri dari 4x5 sebanyak 300 unit, 2x2 berjumlah 480 unit, dan lapak berukuran 1x1 yakni 440 unit.

Baca juga: Mobil Mogok saat Pasar Remu Terbakar, Pj Wali Kota Sorong Minta Maaf Janji Pengadaan Tahun 2025

Yani menyebut, saat si jago merah berkobar, para pedagang belum sempat menyelamatkan barang-barang jualannya.

"Kerugian para pedagang atas peristiwa itu mencapai Rp1 triliun," katanya.

Atas peristiwa itu, Yani berharap ke depan pemerintah bisa mencari jalan agar syarat keamanan dan akses pemadam kebakaran lebih cepat masuk ke pasar saat kejadian.

Tak hanya itu, Ketua Pedagang Kaki Lima Sarif Nari menuturkan, atas peristiwa ini sebanyak 1.061 unit lapak pedagang kaki lima di Pasar Remu yang ikut terbakar.

"Data yang pasti 1.061 unit lapak pedagang kaki lima ikut terbakar, sementara kerugian sebanyak kurang lebih milyaran," jelasnya.

Baca juga: Foto-foto Tragedi Kebakaran Pasar Remu Sorong Papua Barat Daya

Ia mengaku, rata-rata lapak pedagang kaki lima yang ikut terbakar tak hanya pedagang namun juga milik Mama-mama Papua.

Sarif berharap, dalam revitalisasi ini nasib pedagang kaki lima termasuk Mama-mama Papua di Pasar Remu harus diakomodir.

Saling adu argumen

Pada rapat di Gedung L Jitmau, Papua Barat Daya yang digelar Senin (30/9/2024), Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Remu Ahmad Yani dan Ketua Pedagang Kaki Lima Sarif Nari sempat saling melontarkan argumentasi.

Ahmad Yani meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong bisa membongkar lapak pedagang yang menghalangi jalan di Pasar Remu.

"Karut-marut di dalam Pasar Remu ini harus dibenahi dengan baik agar mengantisipasi ada kejadian kebakaran kembali," ujarnya.

Tak hanya itu, persoalan retribusi hingga tarif listrik bagi para pedagang kaki lima di Pasar Remu pun harus diperjelas.

Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Bernhard Rondonuwu Tinjau Pasar Remu Usai Kebakaran, Ungkap Rencana Revitalisasi

Pasalnya, para pedagang di dalam Pasar Remu sebagian telah membayar banyak retribusi, namun tidak sebanding dengan pelayanan (akses) dari pemerintah.

Mendengar hal tersebut, Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Syarif Nari menilai perbedaan pandangan bukan menjadi substansi agar mencari jalan tengah.

"Saya pada prinsipnya menerima setiap arahan yang disampaikan oleh Pemkot Sorong, namun harus bisa perhatikan nasib dari mama-mama Papua," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pasar Sentral Remu Kota Sorong Terbakar, Api Masih Diupayakan Padam

Ia mengaku, awalnya dalam rapat bersama Pj Wali Kota Sorong sudah ada beberapa kesepakatan termasuk buka akses jalan.

Syarif bilang, sejak awal pedagang kaki lima tetap konsisten dengan keputusan yang dibuat oleh Pemkot Sorong.

"Kami konsisten dengan keputusan Wali Kota Sorong, namun tiba-tiba ada 12 lapak pedagang kaki lima ke mana sebab terkait kemanusiaan mama Papua," katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved