Pertamina EP
Inovasi Filter Pelepah Pisang Antarkan PEP Papua Field Raih Penghargaan dari Kementerian ESDM 2024
Inovasi ini merupakan satu dari sejumlah karya dalam ajang Continuous Improvement Program (CIP) Tim FT Prove Terapis PEP Papua Field.
TRIBUNSORONG.COM, JAKARTA - Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) yang merupakan bagian dari Zona 14, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengubah pelepah pisang sebagai bahan bermanfaat.
Pelepah pisang tersebut bisa menjadi bahan buat meningkatkan keandalan sistem fuel filter diesel engine, yakni sebagai filter/penyaring bahan bakar mesin diesel.
Inovasi ini mampu memberikan penghematan biaya hingga Rp400 juta per tahun untuk perusahaan.
Baca juga: Pembagian DBH Migas, Kabupaten Raja Ampat Terima Rp11 Miliar Lebih
Tak hanya itu, inovasi Filter Pelepah Pisang (TERAPIS) mengantarkan PEP Papua Field meraih penghargaan Dharma Karya Tingkat Madya 2024 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diserahkan dalam acara di Lapangan Monumen Nasional (Monas) pada Kamis (10/10/2024).
Pemberian penghargaan yang merupakan rangkaian peringatan ke-79 Hari Pertambangan dan Energi tersebut diserahkan kepada perusahaan atas kontribusinya di dalam pembangunan nasional terkhusus di sektor energi dan sumber daya mineral.
Baca juga: Jurus Jitu PT Pertamina Hulu Energi Hadapi Era Energi Transisi
Inovasi ini merupakan satu dari sejumlah karya dalam ajang Continuous Improvement Program (CIP) Tim FT Prove Terapis PEP Papua Field.
Produk yang diciptakan oleh tim yang beranggotakan Wahyu Aristanto, Alberth Douglas Sorondanya, Royke Suripatty, Kevin Suripatty, Dicky Ardiansyah, dan Muhammad Fathin Juzar, berpotensi diaplikasikan dan dikomersialisasikan di seluruh industri yang mengoperasikan mesin diesel.
Manajer PEP Papua Field Manager Muslim Nugraha menuturkan inovasi ini tercipta berdasarkan latar belakang masalah berupa tingginya frekuensi unplanned shutdown mesin diesel karena masalah kotoran yang terikut dalam bahan bakar.
"Buat menyaring pengotor pada bahan bakar, diciptakan filter bahan bakar yang terbuat dari pelepah pisang. Pelepah pisang yang dikeringkan berfungsi sebagai media penyaring kotoran dari tangki penampung bahan bakar sebelum masuk ke mesin diesel,” kata Muslim.
Baca juga: 3 Strategi Unggulan SHU Pertamina Regional 4 Operasikan Migas di Wilayah Indonesia Timur
Kemampuan filtrasi TERAPIS telah diuji Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas (LEMIGAS) Kementerian ESDM dan terbukti bahwa kemampuan menyaringnya dua kali lipat lebih baik dibandingkan penyaring bahan bakar standar manufaktur.
Sisa pakai penyaring bahan bakar standar manufaktur dapat diturunkan hingga 98 persen yang mana normalnya, penyaring bahan bakar harus diganti baru utuh satu rangkaian.
Melalui inovasi ini, cukup mengganti elemen penyaring di dalamnya dengan elemen berbahan dasar pelepah pisang, sehingga meminimalkan produk sisa pakainya.
"Keandalan mesin diesel dapat ditingkatkan dan dapat menghemat biaya maintenance secara signifikan, berkat TERAPIS yang Hemat, Optimal, Tahan lama,” ujar Muslim.
Baca juga: Siapkan Sumur Minyak Baru di Salawati Sorong, SKK Migas-PEP Papua Sosialisasi ke Pemilik Ulayat
General Manager Zona 14 Dadang Suwargono menambahkan, bahan baku pelepah pisang hingga produk rangkaian penyaring berbahan pelepah pisang disokong dari warga lokal Sorong dengan dilakukan pelatihan terlebih dahulu oleh tim Terapis.
Selain kepentingan operasi perusahaan, inovasi ini juga telah diterapkan dalam program Program Pengolahan Air Bersih Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PERI BERDAYA) untuk masyarakat di Distrik Klamono dan Distrik Klasefet, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya yang selama ini memanfaatkan air sungai, air tadah hujan dan sumur gali yang memiliki kualitas air yang tidak layak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.