Berita Papua

Video Pemusnahan Mahkota Cenderawasih Viral, Masyarakat Tanah Papua Kecam hingga BBKSDA Minta Maaf

Pemusnahan mahkota Cenderawasih opset dan mahkota burung cenderawasih berlangsung, pada Senin (20/10/2025).

|
ISTIMEWA
PEMUSNAHAN OLEH BBKSDA PAPUA - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua musnakan bagian satwa atau opset hasil sitaan, Senin (20/10/2025). 

Antara lain, hasil kesepakatan bersama tim patroli terpadu, permintaan kelompok masyarakat pemilik benda agar tidak disalahgunakan, serta upaya memutus rantai perdagangan ilegal satwa dilindungi, khususnya cenderawasih.

“Upaya ini justru untuk menjaga kelestarian dan kesakralan burung cenderawasih di habitat aslinya. Dengan melindungi cenderawasih, kita juga menghormati warisan budaya dan kekayaan hayati bangsa Indonesia,” tegasnya.

Untuk itu, BBKSDA Papua mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga kelestarian burung cenderawasih sebagai simbol kebanggaan masyarakat Papua.

“Kami mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga kelestarian burung cenderawasih sebagai simbol kebanggaan masyarakat Papua,” kata Silaban.

Menuai kecaman publik

Viralnya video pemusnahan barang bukti mahkota burung Cenderawasih oleh BBKSDA Papua, bukan hanya menuai kecaman dari masyarakat se-Tanah Papua.

Pemusnahan oleh tim terpadu di halaman kantor BBKSDA, di Kota Jayapura, Senin (21/10/2025), juga disorot Anggota DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas.

Baca juga: Tugu Cenderawasih Nabire Terlantar, Simbol Kota yang Kini Terlupakan

Mandenas mengecam pemusnahan mahkota Cenderawasih dengan cara dibakar, sekali pun ia mendukung langkah penertiban.

“Tapi tidak dibenarkan melakukan penertiban dengan membakar mahkota Cenderawasih,” ujar Yan Mandenas dalam keterangan tertulis diterima Tribun-Papua.com, Selasa (21/10/2025) malamn.

Baca juga: Polisi Tutup Jalan Cenderawasih Sorong Buntut Aksi Massa di Kantor Golkar Papua Barat Daya

Bukan tanpa beralasan kecaman ini. Sebab, mahkota Cenderawasih merupakan simbol kehormatan dan identitas bagi masyarakat orang asli Papua.

Menurut Mandenas, mahkota Cenderawasih memiliki nilai sakral, khususnya bagi masyarakat adat di Tanah Papua.

Mantan anggota DPR Papua dua periode itu mengaku mendukung upaya penertiban, termasuk larangan berburu burung Cenderawasih dengan tujuan dijadikan ikat kepala, termasuk mahkota.

Baca juga: School Goes to Geopark, Mahasiswa KKN UGM Ajak Siswa Lihat Cenderawasih dan Geosite UGGp Raja Ampat

Menurutnta, apabila praktek berburu terus berlangsung, maka Cenderawasih sebagai satwa endemik Papua yang dilindungi akan terancam punah.

“Penertiban itu perlu, tapi tidak dengan cara dibakar. Membakarnya merupakan langkah yang sangat melecehkan adat dan budaya orang asli Papua,” kata Mandenas.

“Mahkota Cenderawasih memiliki nilai adat dan budaya, sehingga seharusnya dimuseumkan, bukannya dibakar.”

Baca juga: Menengok Keunikan Desa Wisata Malasigi, Ada Burung Cenderawasih Hingga Sumber Air Panas

Mahkota Cenderawasih sendiri merupakan simbol kehormatan yang dikenakan oleh pemimpin adat dalam upacara adat, tarian, penyambutan, dan perkawinan.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved