BPD Kota Sorong Petakan Daerah Rawan Bencana, Berikut Daftar Lokasinya

Bencana itu mengakibatkan kerusakan tempat tinggal, tempat ibadah, sekolah dan bahkan sampai menelan korban jiwa meninggal dan luka-luka.

|
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
BPBD Kota Sorong menggelar penguatan kelembagaan desa/kelurahan tangguh bencana (Destana). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sorong Ludia Watimena mengatakan, pada 2022,  banjir dan tanah longsor melanda Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Bencana itu mengakibatkan kerusakan tempat tinggal, tempat ibadah, sekolah dan bahkan sampai menelan korban jiwa meninggal dan luka-luka.

Baca juga: Ini Alasan Kelurahan Matalamagi dan Tanjung Kasuari Dibentuk Jadi Daerah Tangguh Bencana

Begitu juga pada 2021 dan 2022, terjadi bencana angin kencang di beberapa kelurahan sehingga berakibat banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal maupun tempat usaham

"Berdasarkan kejadian tersebut sudah saatnya dilakukan upaya-upaya pra bencana berbasis masyarakat," ujar Ludia Watumena kepada TribunSorong.com, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Matalamagi dan Tanjung Kasuari Jadi Kelurahan Tangguh Bencana di Kota Sorong

Upaya tersebut, lanjutnya, perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi dalam penanggulangan bencana.

Satu di antaranya penguatan kelembagaan bencana melalui pembentukan desa/kelurahan tangguh bencana (Destana)

"Baru-baru ini kami canangkan dua kelurahan yakni Tanjungkasuari dan Kelurahan Matalamagi," kata Ludia Watimena.

Baca juga: Ribuan Jiwa Terdampak Banjir, BPBD Kota Sorong Imbau Warga Siaga Bencana Hidrometeorologi

Ia menambahkan, enam kelurahan di kota Sorong telah menjadi pilot project dari lembaga Indonesia Disaster Resilience Initiatives (IDRIP).

IDRIP merupakan lembaga yang mendapat bantuan dari bank dunia dengan kegiatan perdana di Kota Sorong, yakni survei potensi risiko kejadian tsunami berbasis aplikasi INARISK.

"Mereka survei pada 15 sampai 21 Januari 2023. Hasilnya dianalisis oleh sistem dan disimpulkan untuk tindak lanjut," ujarnya.

Baca juga: Banjir Rendam Permukiman dan Jalanan Kota Sorong, Penanganan Dinilai Tidak Fokus

Di enam Kelurahan itu, kata Linda Watimena, akan dipasang rambu-rambu evakuasi di 80 titik lokasi pemasangan tersebar di enam Kelurahan prioritas.

Peralatan masih dirakit dan akan dipasang setelah Idulfitri 1444 Hijriah.

Berikut enam kelurahan di Kota Sorong berpotensi bencana alam:

1. Kampung Baru

2. Klasuur

3. Klaligi

4. Klawasi

5. Malawei

6. Rufei. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved